JEJAK KRIMINAL.NET,Garut, Pengelolaan dana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Situgede, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Prov. Jawa Barat menjadi sorotan. Data Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) mencatat adanya penyertaan modal beberapa kali, yaitu Rp 228.850.800 (2018), Rp 100.000.000 (2019), Rp 20.000.000 (pelatihan), dan Rp 50.000.000 (2023).
Ketua BUMDes saat ini, Deni Ramdani, yang menjabat sejak 2024, mengungkapkan bahwa penyertaan modal Rp 50.000.000 pada 2023 masuk ke rekening BUMDes, namun kemudian dialihkan untuk pembangunan desa atas inisiatif pemerintah desa. Dana tersebut ditarik kembali sehingga tidak digunakan untuk kegiatan usaha BUMDes.
"Untuk tahun 2025, BUMDes mendapatkan penyertaan modal Rp 233.000.000 untuk ketahanan pangan dan Rp 50.000.000 untuk usaha internet," ujar Deni.
Usaha ketahanan pangan yang dijalankan melalui pembesaran ayam pedaging mengalami kerugian hingga Rp 40.000.000 akibat harga ayam yang anjlok saat panen. Deni mengambil langkah mengalihkan investasi dengan berkolaborasi bersama kelompok tani dan bandar bawang merah untuk menghindari kerugian lebih lanjut.
"Ke bandar bawang investasi Rp 70.000.000 dan ke kelompok tani untuk pemberdayaan domba Rp 50.000.000," tambahnya, Kamis (23/10/2025).
Sekretaris Desa Situgede, Neneng Saripah, mengaku kurang mengetahui penyertaan modal sebelumnya karena baru menjabat. Ia hanya mengetahui penyertaan modal tahun 2025 untuk ketahanan pangan melalui pembesaran ayam pedaging dan Rp 50.000.000 untuk penyertaan modal usaha BUMDes.
Persoalan ini menimbulkan pertanyaan mengenai transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana BUMDes di Desa Situgede. Dugaan pengalihan dana untuk pembangunan desa memicu kekhawatiran akan ketidaktepatan sasaran penyertaan modal BUMDes.
(HENDRA IRAWAN)
.png)
Posting Komentar untuk "Dana BUMDes Situgede Karangpawitan Garut Diduga Dialihkan untuk Pembangunan Desa, Usaha Ketahanan Pangan Rugi "