Dugaan Potongan BLT DBHCHT Untuk Petani Miskin di Leles Garut Jadi Perbincangan, Berharap Bupati Baru Turun Tangan



Jejak Kriminal.Net, Garut- Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) di Wilayah desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, menuai protes sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM), pasal nya, para KPM yang keadaan nya kurang mampu ini mengeluhkan dugaan adanya pemotongan pihak oknum sebesar Rp.350.000 (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) per KPM sangat meresah kan. 



Seharus nya, pihak KPM ini terima bantuan Rp. 1.200.000 (satu juta dua ratus ribu rupiah) pertahunnya dengan itungan 100 ribu perbulan, namun musibah telah menimpa pungutan liar sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab telah mendholiminya.


Seperti yang telah menimpa pada salah satu KPM, yakni warga di Wilayah desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut yang enggan mau di tulis namanya, telah mempertanyakan tentang penyaluran bantuan DBHCHT yang di nilai hanya permainan belaka  si para oknum.


 “Di Desa Cangkuang kecamatan Leles ini pak, hampir sulit menemukan petani tembakau ini, tetapi kok bisa bisa nya ya, mendapatkan bantuan hingga 186 orang data dari mana,  Bantuan untuk tembakau ini terasa salah sasaran, ditambah lagi ada dugaan pemotongan Rp350.000 per orang", tandas warga, kamis (09-01-2024).


Adanya kejahatan tentang pungli ini, telah kami konfirmasikan kepada salah satu ketua lembaga Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) sekaligus sebagai Koordinatar yang bernama Iwan, lewat Aplikasi Whast Ap, namun pada kesempatan ini beliau tak bisa menjawab dan melempar kan komunikasi agar langsung menghubungi  kepada sang Ketua DPC SPSI.


Ketua DPC SPSI Kabupaten Garut yang bernama Andri, saat dihubungi melalui WhatsApp, menjelaskan, "pengajuan penerima bantuan DBHCHT ini mencakup 24 kecamatan di Kabupaten Garut pak", Ia pun menegaskan, "siapapun akan di tindak tegas pak, hingga pemecatan, jika memang ada oknum anggota yang telah berani melakukan pungutan liar atau Pungli bantuan untuk para petani yang kurang mampu ini pak", tegas nya.


 Ketua DPK APTI kecamatan Leles pun menambah kan ketika di minta tanggapan oleh awak media, "saya taat dan patuh terhadap intruksi dari pak sekda pak, bahwa semua para KPM ini harus mengambil sendiri dan di terima dengan utuh, ya saat ini saya dengar, ada beberapah warga yang menghubungi saya, ya mengeluhkan tentang adanya pemotongan yang mencapai hingga 350.000, saya tidak tau, mungkin yang lebih tau itu Iwan ketua SPSI kecamatan Leles pak", tambah nya, Kamis (09-01-2025).



Adanya perbedaan sebuah informasi dari kedua lembaga yang mengaku pembela buruh ini, menimbulkan  sejumlah pertanyaan dari berbagai kalangan kelas petani bawah,  dimana hak hak mereka telah dirampas para oknum.


sebuah transparansi dan akuntabilitas tentang pengelolaan dana BLT DBHCHT di Kecamatan Leles ini, rawan sekali dugaan pungutan liar, data bermasalah yang di duga hanya untuk kepentingan lingkaran para oknum di Kabupaten Garut saja.

Hingga berita ini di tayangkan, tim jejak kriminal.Net, akan melakukan wawancara dengan tim saber pungli dan partai Gerindra.


(TIM JEKRIM.NET)

Posting Komentar untuk "Dugaan Potongan BLT DBHCHT Untuk Petani Miskin di Leles Garut Jadi Perbincangan, Berharap Bupati Baru Turun Tangan"

Ads :