APMPEMUS & GAMBESU Gedor KPK: Dirut PTPN III Dinilai Bungkam, Dugaan Korupsi Kebun MKSO PT SGN Kian Menguat

by Redaksi Jejak Kriminal Mei 12, 2025 Posting Komentar

Medan, jejakkriminal.net-

Dua organisasi kepemudaan dan mahasiswa Sumatera Utara, APMPEMUS dan GAMBESU, secara resmi melaporkan dugaan korupsi di lingkungan Kebun MKSO PT SGN Kwala Madu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK RI), Jumat (09/05/2025). Pelaporan ini jadi bentuk akumulasi kekecewaan terhadap aparat dan elite perusahaan BUMN yang dinilai lamban, bahkan terkesan menutup mata.

Iqbal, Ketua APMPEMUS, dengan didampingi Sulaiman Zuhdi Panggabean, Ketua GAMBESU, menegaskan bahwa laporan ini bukan sekadar formalitas, tapi langkah konkret mengawal integritas dan transparansi di tubuh PTPN Grup. Sebelumnya, laporan serupa telah dilayangkan ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Menteri BUMN, hingga Presiden RI.

“Kami sudah laporkan ke semua lini, tapi belum ada tindakan nyata. Sekarang kami bawa ke KPK. Jika semua diam, maka rakyat harus bersuara lebih keras,” tegas Iqbal di depan awak media.

Sikap diamnya Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Mohammad Abdul Ghani, dalam kunjungannya ke Kebun Sei Semayang, turut memantik kegeraman. Saat ditanya wartawan soal dugaan korupsi di Kebun MKSO PT SGN, sang Dirut disebut enggan menjawab, seolah memilih bungkam daripada terbuka.

“Kalau pucuk pimpinan BUMN saja risih menanggapi dugaan korupsi, ini sinyal bahaya bagi seluruh sistem! Jangan biarkan kebun rakyat dirusak oleh pembiaran dan arogansi elite!” kata Panggabean dengan nada tinggi.

Dalam laporan mereka, APMPEMUS dan GAMBESU menyoroti dugaan kuat adanya aliran dana ilegal dari Asisten TMA kepada pejabat Cluster Head PT SGN. Indikasi penyalahgunaan dana perawatan dan pemeliharaan kebun diperkuat oleh kondisi lapangan: lahan terbengkalai, tanaman tebu stunting, dan semak belukar menjamur di area yang seharusnya produktif.

“Ini bukan hanya korupsi uang, ini pembunuhan perlahan terhadap masa depan pertanian Sumut,” tambah Iqbal.

Kedua organisasi ini bertekad tidak akan berhenti sampai kasus ini dibongkar tuntas. Mereka menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat dan aparat hukum agar tidak membiarkan korupsi merajalela di tubuh BUMN yang seharusnya jadi tulang punggung ketahanan pangan nasional.

(Supriadi)