Pelatihan Optimalisasi Aplikasi E-HDW 2.0 untuk Penurunan Stunting Digelar di Desa Awal Trusan

Ogan Komering Ilir, jejakkriminal.net-

Dalam upaya mendukung percepatan penurunan stunting, Pemerintah Desa Awal Trusan menggelar Pelatihan Optimalisasi Aplikasi E-HDW (E-Human Deployment Worker) 2.0, yang merupakan aplikasi dashboard resmi dari Kementerian Desa untuk pemantauan dan pelaporan pelaksanaan konvergensi penurunan stunting di tingkat desa.


Pelatihan ini dihadiri oleh berbagai unsur pelaksana desa yang terlibat langsung dalam penanganan stunting, di antaranya Bidan Desa, PKK Desa, Kader KB (Kader TPK), Kader Posyandu, dan KPM. Masing-masing unsur memiliki peran strategis sebagai sumber data dan pelaksana lapangan dalam program konvergensi penurunan stunting.


Bidan Desa bertugas menginput data remaja putri usia 10–24 tahun, termasuk status anemia dan pemberian tablet tambah darah. Selain itu, bidan juga mencatat data calon pengantin (catin), termasuk usia, hasil pemeriksaan pranikah, serta data ibu hamil dan nifas.


PKK Desa berperan dalam pendataan penerima manfaat dan identifikasi jumlah keluarga berisiko stunting. Kader KB dan Kader Posyandu turut mendukung pemetaan data remaja putri, anak usia 0–59 bulan, serta ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronik) dan risiko tinggi (RISTI). Sementara KPM (Kader Pembangunan Manusia) bertanggung jawab memastikan layanan diterima secara lengkap oleh para penerima manfaat serta memantau pelaksanaan layanan.


Kepala Desa Awal Trusan, Reno Karno, dalam sambutannya menyampaikan, “Semua ini harapannya dapat menyajikan data-data untuk mendukung perencanaan yang baik. Data tersebut akan dibahas dalam rembuk stunting desa dan dilanjutkan dalam musyawarah desa (musdes).”


Ia juga menekankan bahwa aplikasi E-HDW 2.0 menjadi sumber informasi penting bagi para pengambil kebijakan desa. “Dengan data yang lengkap, penentu kebijakan dapat menyusun rencana kegiatan yang tepat, memantau perkembangan, dan mengevaluasi pelaksanaan penurunan stunting,” tambahnya.


Sementara itu, Deddy Saputra selaku Penyuluh KB yang mewakili Korlap KB menjelaskan pentingnya mengenali lima kelompok sasaran utama stunting, yaitu:


1. Remaja putri usia 10–24 tahun


2. Pasangan usia subur (PUS) atau calon pengantin


3. Ibu hamil dan nifas


4. Anak usia 0–59 bulan



5. Keluarga berisiko stunting, terutama yang berasal dari keluarga miskin, berpendidikan rendah, lingkungan tidak sehat, dan akses air bersih yang buruk.


Camat Sirah Pulau Padang yang diwakili oleh Kasih PMD Ali Antoni menyampaikan pentingnya dasar hukum yang menguatkan pelaksanaan program ini, yaitu Permendes Nomor 2 Tahun 2024 tentang fokus dukungan pencegahan dan penurunan stunting. “Dengan data yang akurat dan pelaporan yang tepat, kita berharap stunting dapat dicegah bahkan diturunkan secara signifikan,” ujarnya.


Pelatihan ini menghadirkan tiga narasumber utama, yakni:


1. Ibu Teti Sementeri, S.Ip dari Dinas PMD


2. Penyuluh KB Pak Deddy Saputra mewakili Korlap KB


3. Ibu Nursia, S.E dari Tenaga Ahli P3MD Kabupaten OKI


Kegiatan ini menjadi tonggak awal dalam peningkatan kapasitas desa dalam mengimplementasikan teknologi informasi untuk mendukung pencapaian target nasional penurunan stunting secara terintegrasi dan berkelanjutan.

Posting Komentar untuk "Pelatihan Optimalisasi Aplikasi E-HDW 2.0 untuk Penurunan Stunting Digelar di Desa Awal Trusan"

Ads :