Palembang - Momentum Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober telah terlukis abadi oleh sejarah panjang perjalanan Bangsa Indonesia dalam mencari jati diri lewat persatuan dan perjuangan anak bangsa yang bebas dari praktik Kolonialisme Bangsa asing.
Sumpah Pemuda adalah ikrar yang pernah diucapkan oleh para pemuda-pemudi Indonesia pada 28 Oktober tahun 1928 silam. 97 tahun yang lalu para pemuda-pemudi anak bangsa yang kemudian menetapkan jati diri bangsa Indonesia lewat persatuan dan melalui Kongres Pemuda Indonesia.
Sumpah Pemuda juga adalah salah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini merupakan bentuk pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia oleh pemuda dan pemudi dengan pernyataan janji satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.
Diawali oleh Kongres Pemuda Pertama pada tahun 1926 yang dilakukan di ibu kota Hindia Belanda tepatnya Batavia (Jakarta sekarang). Para pemuda menginisiasi persatuan yang tidak terbatas pada kesukuan. Kongres ini merupakan awal dan upaya menyatukan Pemuda dalam organisasi perjuangan kebangsaan yang bebas dari jeratan Kolonialisme Belanda.
Lalu pada bulan Oktober 1928, Kongres Pemuda Indonesia kedua diadakan. Sidang pertama diadakan pada 27 Oktober dan sidang ketiga sekaligus terakhir pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jalan Kramat Raya No, 106, di rumah milik Sie Kong Lian.
Kemudian Kongres ditutup dengan mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola, dan dinyanyikan oleh putri Haji Agus Salim, Theodora Atia Salim.
Dan pembacaan ikrar Sumpah Pemuda :
- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
- Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
- Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Diantara Pemuda-Pemudi yang terlibat dalam kongres tersebut antara lain Mohammad Yamin, Soegondo dan Mr. Sunario. Lalu ada Wage Rudolf Supratman dan Theodora Atia Salim. Serta masih banyak lagi.
ARTI PENTING SUMPAH PEMUDA BAGI GENERASI MASA KINI
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 menyatukan para pemuda dan seluruh rakyat Indonesia untuk membela bangsa dan tanah air Indonesia yang bersatu, berdaulat adil dan makmur serta terbebas dari penjajahan Belanda.
Sumpah Pemuda menyatukan para pemuda dan seluruh rakyat Indonesia untuk berbahasa satu, bahasa Indonesia. Menjadikan Bahasa Indonesia bahasa persatuan yang mempersatukan suku, ras, dan etnis yang berbeda tanpa menghapuskan bahasa daerah masing-masing.
Melalui sejarah yang telah ditorehkan kaum muda dalam perjuangannya melahirkan ikrar atau Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 hendaknya dijadikan pembelajaran atau inspirasi bagi generasi muda masa kini Bangsa Indonesia untuk bersatu dan menjaga keutuhan bangsa dan tanah air tercinta ini.
Arti Penting Sumpah Pemuda adalah nasionalisme. Ini merupakan tonggak sejarah, dan panggilan jiwa bagi generasi muda masa kini agar bisa merefleksikan persatuan, daya juang dan semangat kebangsaan untuk menjalani masa depan. Jalan panjang perjuangan dan persatuan bangsa telah dibuat oleh pemuda-pemudi terdahulu. Generasi muda harus bisa menjaga keutuhan bangsa dalam mengarungi zaman yang telah modern sekarang ini.
Perubahan Zaman dengan berbagai kemajuan teknologi, globalisasi dan arus informasi yang sangat mudah diakses menjadi tantangan tersendiri bagi generasi muda masa kini.
Tantangan di era modern ini harus bisa dilalui oleh anak-anak bangsa Indonesia. Dengan persatuan, kita nyalakan api semangat yang terpatri dalam sejarah Sumpah Pemuda untuk membangun melalui inovasi, kreativitas, dan kerja sama dengan Pemerintah agar generasi muda bisa bersaing di kancah internasional.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-97 tahun, mengusung tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu”.
Artinya, kaum muda harus bisa mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam
Sumpah Pemuda di Era Modern sekarang ini. Dan lakukan aksi nyata untuk memperkuat identitas bangsa dan meningkatkan rasa nasionalisme.
Lakukanlah aksi, gerakan atau tindakan nyata seperti edukasi literasi atau pendidikan bagi masyarakat dalam bersosial media. Lalu berinovasi, karena lewat kemudahan akses digital kaum muda bisa membangun ekonomi kreatif untuk wirausaha dan ini dapat mendatangkan manfaat atau nilai positif bagi diri sendiri ataupun orang lain.
Jangan lupa, lakukan juga aksi sosial dan kemanusiaan. Hal ini bertujuan untuk merawat nilai solidaritas serta menerapkan etika berkehidupan berbangsa dengan satu pandangan yang yakni kesulitan masyarakat merupakan tanggung jawab bersama. Semua itu tentunya berdampak baik dalam upaya membangun bangsa di era modern saat ini.
Dengan tujuan yang baik itu semua, tentunya kita berdoa, berharap kepada Allah SWT, Tuhan Semesta Alam agar memberikan keselamatan dan kesejahteraan bagi Bangsa Indonesia.
Mari kita jadikan Sumpah Pemuda ini momentum semangat dan tanggung jawab moral kita sebagai generasi muda masa kini untuk memperkuat karakter, memperteguh kebangsaan serta menggapai kejayaan bangsa yang Gemah ripah loh jinawi.
(Cha)


.png)
Posting Komentar untuk "Memperingati Sumpah Pemuda Di Kongres Oktober 1928"