Sanggau Noyan, jejakkriminal.net-
Pembangunan rumah adat yang baru selesai di bangun mengalami longsor nya tanah yang bisa mengakibat kan nanti bisa ambruk nya bangunan rumah adat ini kenapa bisa terjadi seperti ini karena menghabis kan dana biaya pembangunan yang sangat besar sekali
Menggunakan 1992.774.000,00 yang di kerjakan CV Rama Putra menjadi sorotan publik setelah terjadi tanah longsor di bagian depan pembangunan proyek dinas pekerjaan umum penataan ruang PUPR kabupaten Sanggau ini di duga tidak melalui tahapan teknis yang memadai termasuk pemadatan tanah di lokasi yang di ketahui memiliki karakteristik tanah timbunan
Dari data LPSE kabupaten Sanggau mencatat proyek tersebut sebagai bagian dari pekerjaan dinas PUPR bagian kontruksi oleh satuan kerja dinas PUPR kabupaten Sanggau namun hasil pembangunan menimbulkan kan pertanyaan mengenai akurasi perencanaan dan pengawasan teknis di lapangan.
Kenapa tidak di lakukan uji kelayakan tanah, ketua pwks persatuan wartawan kabupaten Sanggau Wawan Suwandi,mengkritik pelaksanaan proyek yang di anggap mengabaikan aspek dasar kontruksi,terutama pada wilayah yang rawan pergerakan tanah karena ini bulan proyek kecil ,ini simbol budaya dan harga diri masyarakat adat seharus nya sebelum pekerjaan di laksanakan dinas PUPR ,konsultan perencana dan kontraktor pelaksana terlebih dulu melakukan rekayasa lapangan mengenai layak tidak nya lokasi ini untuk di bangun kenapa hal mendasar seperti ini justru di abaikan tegas juragan sapaan akrab nya, berbicara di warkop tepi sungai Kapuas tgl 16 April 2025 pagi
Menurut pembangunan kontruksi tanpa kajian teknis geoteknis adalah tindakan sembrono yang bisa berdampak fatal baik secara struktur maupun finansial kami tidak bicara soal estetika bangunan tapi soal keamanan jangka panjang jangan sampai proyek miliaran rupiah hanya berdiri sebentar lalu rusak karena kelalaian teknis tambah nya kadis PUPR sudah di serahterimakan di saran kan penanaman pohon di titik longsor sementara itu kepala dinas PUPR kabupaten Sanggau Aris Sudarsono menyampai kan bahwa pekerjaan telah di selesai kan dan di serah terima secara resmi kepada pemerintah kecamatan Noyan.
Pekerja pembangunan rumah adat Noyan sudah selesai dan telah di serah terima kan proses pelaksanaan sesuai dengan kontrak ujar Aris saat di konfirmasi melalui pesan whas sapp hari Rabu 16 April 2025
Aris Sudarsono juga mengatakan bahwa pihak nya telak merespon surat camat noyan terkait terjadi nya longsor di depan pembangunan dan menyaran kan langkah awal berupa penanaman pohon dan juga di saran kan agar di lakukan penghijawan
Kami juga menyaran kan agar di lakukan penghijauan menanam pohon pohon keras di sekitar areal longsor sebagai langkah awal mitigasi namun hingga saat ini belum ada penanganan teknis lanjutan seperti penanganan tanah atau kajian rekayasa struktur pada areal terdampak
Masyarakat meminta transparansi karena masyarakat setempat mengatakan rumah adat noyan merupakan warisan budaya yang seharus nya di bangun dengan teliti bukan sekedar mengejar serapan anggaran karena rumah adat ini simbol identitas kami tapi di bangun di atas tanah yang rentan longsor itu seolah menunjukan tidak ada nya rasa hormat pada nilai budaya yang di lindungi kata BT bukan nama sebenar nya salah satu masyarakat dan tokoh pemuda adat ketika di Tanya pihak media masa
Sementara pihak CV.Rama putra sebagai pelaksana proyek belum ada memberikan tanggapan resmi atas persoalan yang terjadi mengenai longsor nya tanah di bagian depan pembangunan rumah adat di Noyan ini.
(Alantitus)
.jpeg)



.png)
Posting Komentar untuk "Rumah Adat Kecamatan Noyan Baru di Bangun Terancam Ambruk"