Miliki Jabatan Tapi Tak Guna, Program BUMDes Mekarjaya Sukaresmi Garut Jadi Sasaran Empuk Pihak Ketiga


*Miliki Jabatan Tapi Tak Guna, Program BUMDes Mekarjaya Sukaresmi Garut Jadi Sasaran Empuk Pihak Ketiga*



JEJAK KRIMINAL.NET, Garut- Dalam pelaksanaan program Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes dan ketahanan pangan atau KETAPANG TA 2025 di Desa Mekarjaya, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat  nampak sudah tuntas dalam pengrealisasian nya, namun dalam hal ini ada beberapa kejanggalan yang terpantau awak media ketika di lakukan investigasi.



Tujuan nya yakni memberdayakan warga didesa Mekarjaya dari perolehan hasil ketahanan pangan, PADes hasil dari BUMDes, namun belum apa apa yang terjadi malah memberdayakan pengusaha seperti pihak ketiga. Lantas dimana peranan pemerintah desa, LPM dan juga BPD untuk masyarakat di desa.


Dalam Pelaksanaannya gedung BUMDes telah di kelola pihak ketiga atau di borongkan dan faktanya pembangunan tersebut tidak di sertakan sebuah papan informasi yang mendetail. Hal ini terpantau awak media.


Di akui bendahara BUMDes yang merangkap jabatan sebagai anggota LPM Desa Mekarjaya bernama H. Iyep, dan berdasar kan pengakuan tersebut nama dari pihak ketiganya yakni CV AQSA BINA PRATAMA, tanpa melibat kan tenaga dari warga sekitar pembangunan pun tuntas.





Menurut keterangan dari H. Iyep, BUMDes tersebut sudah di biayai dengan pagu anggaran senilai Rp.200.000.000 (dua ratus juta rupiah) lebih dari anggaran dana desa di tahap satu tahun 2025.


 " Kan dana ini tidak bisa di ambil  nah langsung di transper ke pihak CV ya mungkin di belikan ayam pa di kampung Cimencek, nah untuk warga sendiri jelas mengetahui pak. Dan untuk kepengurusan kebetulan saya ini sebagai bendahara, dan ketuanya pak H. Tarsa", tandas nya, kamis (26-06-2025) di rumah nya.





Dalam keterangan nya, penyertaan modal untuk realisasi BUMDes sendiri telah ditransperkan ketua BUMDes atau (Ketua LPM) Desa Mekarjaya bernama H. Tarsa senilai Rp. 200 juta lebih kepada pihak ketiga. 


" Jadi uang nya itu di transfer oleh ketua, ke pihak CV untuk kandang, ayam dan juga pakan pak", tambah nya.


Salah satu warga yang berada di kampung Cimencek mengaku hanya mengetahui  bangunan kandang ayam tersebut adalah milik H. Iyep karena berada di lahan milik pribadi nya.


 " Ari sakaterang abi mah anu pak H. Iyep we tanah na, nya nu H. Iyep we merenan kitu, da sakaterang teh nya nu A haji we", ujar nya.

Dalam hal ini, awak mediapun berlanjut untuk mempertanya tentang pengawasan dari pihak BPD. Namun ketua BPD Desa Mekarjaya berna Ajang Setiana yang di kabarkan  sebagai pemilik Yayasan yang merangkap sebagai Kepala Sekolah juga memiliki sejumlah lembaga pendidikan dari tingkat PAUD, SD, SMA dan juga PKBM di Mekarjaya, tidak merespon  ketika di hubungi awak Media Jejak Kriminal.Net lewat Aplikasi Whas Ap untuk di mintai keterangan


Padahal sebagai BPD atau pengawas mesti kritis dalam program apapun di desa apalagi menyangkut anggaran negara yang di canangkan untuk program BUMDes dari penggunaan Dana Desa.



Selain dari pada itu Kepala Desa Mekarjaya Tata Nurjaman yang memiliki jabatan penting di BUMDes berlaku sama telah di informasikan dalam kondisi sakit parah hingga tak pernah berkunjung ke kantor desa selama bertahun tahun, hingga tatanan program pemerintahan desa berpindah kepada orang orang yang tidak bertanggung jawab. 


Karena tidak berada di kantor pada jam kerja, pada pukul 10.30 WIB, dan pukul 14.30 WIB. Kaur perencanaan desa Mekar jaya di lakukan konfirmasi lewat aplikasi Whast wap, serta memberikan keterangan tentang awal berdiri nya BUMDes tahun 2024 kemarin hingga 2025 saat ini.



" Saya lagi di sawah pak, kalo untuk berdirinya BUMDes itu tahun 2024 pak, tapi untuk anggaran nya saya tidak tahu pak bidang nya juga sama pak tidak tahu, dan saya juga baru sekarang sekarang melakukan laporan spj nya pak, coba saja langsung ke pak sekdes pak", ungkap nya.



Sekdes Mekarjaya, Endang Sulaeman yang nampak sibuk urusan wargapun di hubungi awak media lewat Aplikasi Whast Ap saja, dan turut menjelas kan tentang BUMDes TA 2024 dan TA 2025.


" Kalo yang 2024 penyertaan modal BUMDes nya itu 50 juta dan peruntukan nya untuk pengadaan pupuk yang gudang nya itu di dekat rumah pak kades, nah kalo terkait PADes memang ada cuman tidak jelas pak", tandas nya, Kamis (26-06-2025).


Meski anggaran terbilang puluhan, namun PADes untuk desapun ternyata nihil lantas apa yang di kerjakan sejumlah orang yang berada di jajaran BUMDes tersebut.


Ketua BUMDes H. Tarsa yang merangkap jabatan sebagai LPM belum bisa di lakukan wawancara meski sudah di lakukan koordinasi lewat Whast Ap, seperti lembaga yang lain nya, mengabaikan pesan singkat padahal untuk kepentingan warga di desa.




Adapun pihak ke tiga yakni CV. AQSA BINA PRATAMA belum di lakukan koordinasi karena tidak mendapat kan info apapun dari pihak manapun. 


Dalam hal ini, menyimak dan menyikapi tatanan roda di pemerintahan desa mekarjaya, kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat,  sangat lah memprihatin kan, menimbang adanya sejumlah oknum yang hanya memanfaat kan pasilitas desa untuk meraup anggaran Dana Desa saja.


Padahal Warga di desa wajib sejahtera dari penggunaan dana desa yang disalurkan oleh Negara. Bukan di salah gunakan para oknum yang memiliki jabatan di desa dalam tujuan atas dugaan pemanfaatan dana desa untuk kepentingan lain.


Seperti yang terpantau awak media Jejak Kriminal.net tentang inprastruktur yang masih semberawut, rumah kumuh yang masih berjajaran, dan program bantuan lain yang rawan akan penyimpangan para sejumlah oknum.


Hingga berita ini ditayangkan, tim awak media JEJAK KRIMINAL.NET akan melakukan wawancara kepada pihak DPMD, INSPEKTORAT juga Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, tentang adanya ikut campur tangan kepala sekolah di roda pemerintahan desa.


PEWARTA INVESTIGASI MURNI :

(A. DINATA)

Posting Komentar untuk "Miliki Jabatan Tapi Tak Guna, Program BUMDes Mekarjaya Sukaresmi Garut Jadi Sasaran Empuk Pihak Ketiga "

Ads :