JEJAK KRIMINAL.NET – Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cikajang menjadi sorotan serius Forum Peduli Cikajang (FPC), yang merupakan gabungan sejumlah LSM, Ormas, dan Organisasi Kepemudaan (OKP).
Sorotan tersebut disampaikan melalui audiensi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cikajang pada Jumat (19/12/2025).
Audiensi ini digelar sebagai bentuk kepedulian masyarakat terhadap keberlangsungan serta kualitas pelaksanaan program pemenuhan gizi bagi peserta didik di wilayah Kecamatan Cikajang.
Ketua Forum Peduli Cikajang, Deni, menegaskan bahwa kehadiran pihaknya bukan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan Program MBG berjalan sesuai tujuan serta regulasi yang telah ditetapkan.
“Kami hadir untuk menyampaikan aspirasi dan keresahan masyarakat. Bukan untuk menyalahkan pihak tertentu, melainkan sebagai ikhtiar bersama agar hak anak-anak kita dapat terpenuhi dengan baik dan berkelanjutan,” ujar Deni.
Dalam audiensi tersebut, FPC memaparkan sejumlah temuan di lapangan yang dinilai perlu menjadi perhatian bersama. Salah satunya terkait menu MBG yang pada beberapa kesempatan hanya berupa makanan ringan dan dinilai belum sepenuhnya mencerminkan nilai paket sesuai ketentuan program.
Selain itu, FPC menilai peran tenaga ahli gizi belum terlihat optimal. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan terkait mekanisme penyusunan menu, pengawasan kandungan gizi, hingga proses penjaminan kelayakan makanan sebelum disalurkan kepada para siswa.
Distribusi MBG juga menjadi sorotan. FPC mencatat bahwa pada beberapa kesempatan penyaluran belum berjalan tepat waktu dan merata. Bahkan, berdasarkan temuan lapangan, masih terdapat siswa yang pada hari tertentu tidak menerima MBG sebagaimana mestinya.
Perhatian khusus disampaikan terhadap pelaksanaan MBG di SMPN 2 Cikajang.
Sekolah tersebut diketahui memiliki kontrak pelaksanaan program selama satu tahun, namun operasional MBG dilaporkan hanya berjalan sekitar dua minggu. Akibatnya, lebih dari satu bulan terakhir sekitar 936 siswa penerima manfaat sementara waktu tidak memperoleh haknya.
“Hal ini tentu perlu menjadi evaluasi bersama, karena menyangkut hak anak-anak yang menjadi tujuan utama Program MBG,” tegas Deni, Juma't (19-12-2025).
FPC juga menyoroti menu makanan yang kurang diminati siswa, sehingga banyak makanan tidak dikonsumsi dan terbuang. Menurut FPC, kondisi ini menjadi masukan penting agar penyusunan menu ke depan lebih menyesuaikan selera dan karakteristik anak sekolah, tanpa mengurangi nilai gizi yang dibutuhkan.
Selain itu, terdapat indikasi yang perlu diklarifikasi lebih lanjut terkait hubungan kerja sama antara pihak sekolah dengan dapur penyedia MBG, guna memastikan pelaksanaan program berjalan sesuai prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Menutup audiensi, FPC menegaskan harapannya agar seluruh pihak kembali berpedoman pada regulasi yang berlaku, serta menjadikan evaluasi ini sebagai sarana perbaikan bersama, bukan saling menyalahkan.
Audiensi tersebut ditutup dengan penandatanganan berita acara yang memuat tiga kesepakatan utama, yakni:
SPPG/SPPI menyatakan terbuka dan siap menerima masukan serta koreksi dari berbagai pihak demi peningkatan kualitas pelaksanaan MBG.
Forum Peduli Cikajang akan berperan aktif melakukan pemantauan serta kontrol sosial terhadap pelaksanaan Program MBG di Kecamatan Cikajang.
SPPG/SPPI berkomitmen melakukan perbaikan sistem operasional MBG, khususnya dalam hal penyaluran serta penyediaan bahan makanan yang sehat, aman, dan bergizi.
Forum Peduli Cikajang berharap, hasil audiensi ini menjadi langkah awal penguatan sinergi antar pemangku kepentingan, sehingga Program Makan Bergizi Gratis benar-benar memberikan manfaat optimal bagi tumbuh kembang anak-anak di Kecamatan Cikajang.
(A.DINATA JEJAKKRIMINAL.NET)


.png)
Posting Komentar untuk "Forum Peduli Cikajang (FPC) Soroti Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis, Temukan Sejumlah Ketidaksesuaian menu dan dinilai tak sesuai anggaran"