Pontianak, Kalbar — Perkumpulan Lintas Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) se-Kalimantan Barat menggelar rapat koordinasi (rakor) di Jalan Rahadi Oesman, Kelurahan Tengah, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Jumat (19/12/2025). Rapat ini menjadi momentum konsolidasi sekaligus penyampaian sikap bersama lintas ormas terhadap sejumlah isu kebangsaan dan kemanusiaan.
Kegiatan yang digelar di kawasan Tanjung Ria tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh dan perwakilan organisasi kemasyarakatan, di antaranya Habib Rizal Al Qadri, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Pemuda Pancasila (PP), IKBMK, LKM, Bala Komando, Cobra, KIIL, SPM Pom, Front Persaudaraan Islam (FPI), serta berbagai organisasi lainnya yang tergabung dalam Lintas Ormas Kalimantan Barat.
Agenda utama rapat koordinasi ini adalah penutupan kegiatan penggalangan dana kemanusiaan bagi korban banjir bandang di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Selain itu, forum juga menegaskan bahwa perkumpulan lintas ormas di Kalimantan Barat telah terdaftar secara resmi di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) serta Kesbangpol Provinsi Kalimantan Barat.
Dalam rapat tersebut, Habib Rizal Al Qadri menyampaikan pernyataan sikap tegas terkait dugaan tindak kekerasan yang melibatkan warga negara asing (WNA) asal Tiongkok di Kabupaten Ketapang. Ia mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut diduga terjadi pada 14 Desember 2025 di wilayah Tumbang Titi, Ketapang.
“Kami dari Lintas Ormas se-Kalimantan Barat, dari berbagai etnis, suku, dan agama, hari ini hadir untuk bangsa Indonesia. Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap negara. Berdasarkan informasi yang kami terima, telah terjadi dugaan pengeroyokan oleh WNA asal China yang menggunakan senjata tajam serta melakukan perusakan kendaraan,” ujar Habib Rizal dalam forum tersebut.
Menurutnya, kejadian tersebut tidak boleh dibiarkan dan harus menjadi yang pertama sekaligus terakhir. Ia menegaskan pentingnya ketegasan negara dalam menjaga kedaulatan hukum dan rasa keadilan masyarakat.
“Kami meminta kepada aparat pemerintah dan penegak hukum untuk menindaklanjuti kasus ini secara serius. Jangan sampai dibiarkan, karena jika dibiarkan akan menimbulkan kegaduhan dan kemarahan di tengah masyarakat serta lintas ormas,” tegasnya.
Habib Rizal juga menekankan bahwa kehadiran lintas ormas bukan untuk kepentingan tertentu, melainkan didasari kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ia menyatakan penolakan keras terhadap tindakan WNA yang dinilai bertindak sewenang-wenang di wilayah Indonesia.
“Kami datang karena cinta kepada Republik Indonesia. Kami tidak ingin warga asing bertindak semaunya di negeri ini. Kami meminta setegas-tegasnya aparat menindak WNA tersebut agar tidak menimbulkan kemarahan masyarakat. Lintas Ormas se-Kalimantan Barat siap datang ke Ketapang untuk mengawal proses hukum,” tambahnya.
Sikap serupa juga disampaikan Ketua Pemuda Pancasila Kalimantan Barat, Apriansyah. Ia mendesak aparat penegak hukum agar tidak ragu menjatuhkan sanksi hukum tegas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Kami meminta aparat bertindak tegas dan menghukum para pelaku sesuai hukum. Jika tidak ada tindakan yang jelas, maka kami siap hadir ke Ketapang untuk menyuarakan sikap kami,” ujar Apriansyah.(ook)
Rapat koordinasi ini menutup rangkaian kegiatan lintas ormas dengan komitmen menjaga kondusivitas daerah, memperkuat solidaritas antarorganisasi, serta mendorong penegakan hukum yang adil dan tegas demi menjaga ketertiban dan kedaulatan hukum di Kalimantan Barat.
Sumber : Lintas Ormas Se-Kalbar.
(Red/Am)



.png)
Posting Komentar untuk "Lintas Ormas Kalbar Gelar Rakor, Desak Aparat Tindak Tegas Dugaan Kekerasan oleh WNA di Ketapang!"