Tanjung Beringin, jejakkriminal.net-
Nuansa hijau dan sejuk kini menghiasi lingkungan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai. Sebuah kegiatan sederhana namun penuh makna digelar oleh para penyuluh agama Islam setempat: penanaman pohon mangga sebagai simbol kepedulian terhadap lingkungan hidup dan bagian dari penguatan ekoteologi, sebagaimana digaungkan oleh Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA.
Kegiatan ini menjadi bagian dari gerakan nasional Kementerian Agama dalam menghadirkan layanan keagamaan yang ramah lingkungan dan berbasis spiritualitas ekologi. Penguatan ekoteologi menjadi salah satu misi penting dalam transformasi KUA sebagai pusat layanan keagamaan yang inklusif, humanis, dan ekologis.
Empat penyuluh agama Islam—Shela Mahdini, Darmanto, Ridwan Amir, dan Yusmaidar Harahap—berperan aktif dalam kegiatan ini. Masing-masing menamai pohon mangga yang ditanam di halaman KUA sebagai bentuk tanggung jawab moral sekaligus penanda keberlangsungan harapan dan kehidupan.
“Penanaman pohon ini adalah simbol cinta terhadap ciptaan Tuhan. Ini bagian dari penguatan ekoteologi di tingkat akar rumput. Kami ingin menanamkan kesadaran bahwa menjaga alam adalah bagian dari ajaran Islam,” ujar Shela Mahdini dengan penuh semangat.
Penyuluh agama lainnya, Darmanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan perwujudan dakwah kontekstual yang menyentuh aspek spiritual dan ekologis. “Kami percaya, penguatan ekoteologi tidak bisa hanya lewat ceramah. Harus ada aksi nyata, sekecil apapun, agar pesan agama bisa lebih membumi,” tuturnya.
Sementara itu, Ridwan Amir menambahkan bahwa penanaman dan penamaan pohon ini dapat menjadi langkah edukatif bagi masyarakat. “Lingkungan KUA harus menjadi contoh hidup nilai-nilai keberagamaan yang menyatu dengan kelestarian alam,” ucapnya.
Yusmaidar Harahap menutup dengan menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi awal dari gerakan penghijauan berkelanjutan. “Pohon mangga ini akan tumbuh, berbuah, dan memberi manfaat. Sama seperti dakwah yang terus bertumbuh jika ditanam di tanah yang subur, yaitu hati manusia yang cinta lingkungan,” katanya.
Melalui kegiatan ini, KUA Tanjung Beringin meneguhkan komitmennya sebagai pelopor dalam penguatan ekoteologi di tingkat kecamatan. Hal ini sejalan dengan visi besar Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., yang dalam berbagai kesempatan menyatakan bahwa ekoteologi adalah jembatan antara iman dan tanggung jawab ekologis.
Beliau menegaskan, “Ekoteologi adalah jalan spiritual untuk menyelamatkan bumi. Agama harus hadir bukan hanya di masjid dan mimbar, tapi juga dalam tindakan nyata untuk merawat lingkungan.”
Kegiatan penanaman pohon ini telah menginspirasi pegawai dan masyarakat sekitar KUA. Mereka menyambut baik inisiatif ini dan berharap agar gerakan serupa dapat diperluas ke rumah ibadah, lembaga pendidikan keagamaan, dan komunitas masyarakat.
Dengan kegiatan ini, KUA Tanjung Beringin tidak hanya menjalankan tugas administratif, tetapi juga menjadi pionir dalam gerakan penguatan ekoteologi—menjadi teladan bahwa spiritualitas dan kepedulian lingkungan bisa tumbuh bersamaan, dari akar hingga buah.
Penulis: Supriadi Azhar
Posting Komentar untuk " Semangat Hijau dari KUA Tanjung Beringin: Penanaman Pohon Mangga Wujud Penguatan Ekoteologi Gagasan Menteri Agama RI"