Orang Tua Resah, Guru SD Negeri 100215 Mosa Julu Jarang Masuk, Dana BOS Diduga Tak Transparan

Tapanuli Selatan, Jejakkriminal.net-

Keresahan melanda para orang tua siswa SD Negeri 100215 Mosa Julu, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan. Pasalnya, banyak guru di sekolah tersebut diduga jarang hadir mengajar, menyebabkan siswa kocar-kacir dan proses belajar-mengajar terganggu.

Sekolah yang berada di pelosok, sekitar 60 km dari ibu kota Kabupaten Tapanuli Selatan (Sipirok), ini berada di kawasan hutan dan sulit dijangkau oleh media maupun LSM. Hal ini disinyalir dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk menyalahgunakan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Salah seorang warga, Pak Regar, yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Sekolah, menuturkan bahwa fasilitas sekolah sangat memprihatinkan. Banyak jendela dan pintu ruang kelas yang rusak hingga kini belum diperbaiki, meskipun dana perawatan sekolah telah dianggarkan dalam BOS.

"Ruang belajar rusak, jendela dan daun pintu pecah hampir 90 persen. Dana BOS ada, tapi tidak terlihat penggunaannya. Proses belajar terganggu karena fasilitas tidak memadai," ujarnya.

Kepala Sekolah Diduga Tidak Transparan

Ketua Komite juga mengungkapkan bahwa kepala sekolah saat ini, Suropati Siregar, diduga tidak melibatkan komite sekolah dalam pengelolaan dana BOS, berbeda dengan kepala sekolah sebelumnya. Bahkan, ia mencurigai tanda tangannya telah dipalsukan dalam dokumen penggunaan dana.

"Kami tidak pernah diajak rapat, tidak pernah dilibatkan. Tanda tangan saya diduga dipalsukan, dan tidak ada papan informasi BOS yang dipasang. Ini tidak transparan!" tegasnya.

Guru Bolos, Siswa Tak Belajar

Lebih parahnya lagi, beberapa guru diketahui sudah lama tidak masuk mengajar. Salah satu guru yang disebut, Ahmad Fauzi Tanjung, dikabarkan tidak pernah hadir dengan alasan menjalankan tugas luar sebagai pendamping siswa — namun tanpa kejelasan.

Kepala Desa Mosa Julu, Iran Soleh Harahap, SH, juga membenarkan keresahan masyarakat.

“Sudah banyak keluhan dari orang tua. Guru banyak yang tak masuk, anak-anak tidak belajar. Masyarakat sudah muak dengan kondisi ini,” ujarnya.

Pungutan Ijazah dan Bantuan Siswa Diduga Bermasalah

Di akhir tahun ajaran 2021/2022, sejumlah siswa kelas VI mengaku diminta membayar uang ijazah sebesar Rp30.000 oleh guru kelas. Tidak hanya itu, beberapa orang tua juga menyebut bahwa bantuan BSM (Bantuan Siswa Miskin) yang seharusnya diterima secara rutin, hanya diterima satu kali saat anak mereka duduk di kelas III sebesar Rp400 ribu, dan selanjutnya tidak pernah ada lagi.

Bantuan tersebut bahkan diambil bukan di sekolah, melainkan di rumah salah satu guru berinisial H.K, S.Pd.K.

Kepala Sekolah Bungkam Saat Dikonfirmasi

Kepala SD Negeri 100215, Suropati Siregar, saat dikonfirmasi secara tertulis oleh media, tidak memberikan balasan. Bahkan saat dihubungi melalui pesan WhatsApp dan SMS pun tidak merespons.

Tim liputan yang tergabung dalam Pers Tabagsel mendesak agar Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Selatan turun tangan melakukan audit dan evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan sekolah tersebut.


Posting Komentar untuk "Orang Tua Resah, Guru SD Negeri 100215 Mosa Julu Jarang Masuk, Dana BOS Diduga Tak Transparan"

Ads :