Menggegerkan Warga Natal, Diduga Gudang BBM Meledak, Berton-Ton Terbakar
Mandailing Natal | jejakkriminal.net
Kebakaran hebat terjadi di Desa Panggautan, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) pada Jumat (11/7/2025) diperkirakan sekira pukul 12.00 Wib.
Dari pantauan di lokasi kejadian, api membesar dengan cepat melalap dua rumah milik Jefri dan Endi, serta sebagian rumah Masril yang saling berdekatan dan masih mempunyai status hubungan keluarga.
Dalam amukan si Jago merah tersebut, terjadi beberapa kali ledakan atau dentuman-dentuman yang dalam tiap dentumannya menyebabkan kobaran api kembali membesar. Diduga salah satu rumah yang terbakar itu merupakan tempat penyimpanan (penimbunan) minyak mentah yang diduga ilegal, yang biasanya minyak itu untuk dioplos dan dijual ke masyarakat.
Salah seorang warga Panggautan Narasumber Media ini mengatakan, bahwa rumah yang terbakar itu merupakan Gudang Penyimpanan BBM (Minyak).
"Biasanya Gudang itu tempat penyimpanan minyak, ada solar, ada pertalite, bahkan minyak apa saja di situ", ungkap Narasumber.
Api berhasil dijinakkan setelah Pemadam Kebakaran (Damkar) Pos Natal dibantu warga setempat berjibaku hampir satu setengah jam.
Kepala Desa Panggautan Fauzaddin melalui Kasi Pemerintahan Hendra Sakti Rangkuti menyampaikan bahwa lokasi rumah naas tersebut berada di RT II, Desa Panggautan.
"Ini wilayah RT II, Desa Panggautan, pemilik rumah berinisial END dan satu lagi JEF", ungkap Hendra.
Dari informasi yang dihimpun, penyebab kebakaran diduga berasal dari api rokok. Beredar juga dikalangan warga Panggautan sekitar lokasi kejadian bahwa malam sebelum kebakaran ton-ton
Setelah api padam dan petugas Damkar masih proses pendinginan, terlihat dilokasi tersebut belasan drum-drum kaleng tergeletak di lokasi sisa-sisa kebakaran, tampak juga satu unit sepeda motor hangus terbakar.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian Setempat. (Martua)




.png)
Posting Komentar untuk "Menggegerkan Warga Natal, Diduga Gudang BBM Meledak, Berton-Ton Terbakar"