Anggaran BUMDes Ketahanan Pangan Cibiuk Kaler Telan Dana Rp. 300 Juta, Warga Sebut Kandang Belum Beres, Ayam Tidak Ada



JEJAK KRIMINAL.NET,Garut- Penyertaan modal untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Cibiuk Kaler telah dilakukan sebanyak dua kali. Pertama pada tahun 2021 sebesar Rp 50 juta, dan pada tahun 2025 ini sebesar Rp 300 juta untuk program Ketahanan Pangan (Ketapang).



Dana tersebut akan dikelola oleh BUMDes untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui budidaya ayam petelur di Kampung Pabubusan.


Rincian Penyertaan Modal di tahun 2021, Rp 50 juta, di tahun 2025,  Rp 300 juta (dalam dua tahap, yaitu Rp 177 juta dan Rp 122 juta) untuk Program Ketapang.



Program Ketapang ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat desa melalui pengelolaan dana desa yang efektif dan akuntabel.


Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal telah mengeluarkan panduan penggunaan Dana Desa untuk program Ketapang, yang mewajibkan desa mengalokasikan minimal 20% Dana Desa untuk program ini.


Alamsyah, bendahara Desa Cibiuk Kaler, Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, memberikan keterangan mengenai penyertaan modal untuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di desanya.


Pada saat ditemui di ruang kerjanya pada Rabu (20/08/2025), Alamsyah yang menjabat sejak tahun 2019, menjelaskan bahwa penyertaan modal ke Bumdes telah dilakukan sebanyak dua kali.


"Kalo setahu saya, penyertaan modal ke Bumdes sudah dua kali pa yang pertama pada tahun 2021 sebesar 50 juta," ujar Alamsyah.

 

Kemudian, pada tahun 2025 ini, Bumdes kembali mendapat penyertaan modal untuk program Ketahanan Pangan (Ketapang) sebesar Rp 300 juta.


 "Penyaluran modal ini bertahap pa, tahap pertama sebesar Rp 177 juta dan tahap kedua Rp 122 juta lebih, jadi total semuanya sekitar Rp 300 jutaan pa," jelas Alamsyah.

 

Namun, Alamsyah menyarankan agar konfirmasi lebih lanjut dilakukan kepada sekretaris desa (sekdes) untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci mengenai Bumdes.


Saat dikonfirmasi di ruangan terpisah, Nadi Kusuma selaku sekdes memilih untuk tidak memberikan komentar (no comment), meski program ini untuk kepentingan warga.


 "Kalau mau wawancara, mending besok lagi saja pak. Saya lagi ada kegiatan lain dan kurang sehat," ujarnya singkat.



 Sementara itu, seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa Bumdes Ketapang tersebut rencananya akan digunakan untuk budidaya ayam petelur. 


"Kandang ayamnya itu berada di Kampung Pabubusan pa, namun sampai sekarang kandang ayamnya masih belum beres pa,  ayamnya juga belum ada pa", ungkapnya.



Hingga berita ini di tayang kan, Asep Gojali, Kepala Desa Cibiuk Kaler tidak bisa di lakukan wawancara meski sudah di hubungi lewat sekdes, padahal kepala desa di struktur BUMDes miliki jabatan yang  penting agar BUMDes bisa terlaksana dengan baik. 


Adapun ketua BPD, dan ketua Bumdes belum memberikan keterangan resmi terkait program ketahanan pangan lewat  BUMDes untuk kepentingan warga di desa ini. 



PEWARTA:

H. IRAWAN

Posting Komentar untuk "Anggaran BUMDes Ketahanan Pangan Cibiuk Kaler Telan Dana Rp. 300 Juta, Warga Sebut Kandang Belum Beres, Ayam Tidak Ada"

Ads :