BUMDes dan Ketahanan Pangan Desa Tarogong Telan Anggaran Hingga Ratusan Juta, Hasil Nya Malah Nihil

Garut, jejakkriminal.net-

Pemerintah Desa Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Prov. Jawa Barat, telah mengalokasikan anggaran untuk program ketahanan pangan pada tahun 2024 kemarin, desa telah menganggarkan lebih dari Rp100 juta untuk menanam jagung dan pepaya.

Sementara itu, untuk tahun 2025 pemerintah desa wajib menganggarkan 20% dari penggunaan dana desa untuk program ketahanan pangan yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Kepala Desa Tarogong Endang Solih, membenarkan adanya program tersebut. Ia mengungkapkan bahwa program penanaman jagung dan pepaya pada tahun 2024, tidak berkelanjutan karena tanaman tersebut habis diambil oleh warga.


 "Sewa tanahnya juga kami tidak perpanjang, penyertaan anggaran pun habis begitu saja," ungkapnya di kantor desa ruang pelayanan, Senin (11/03/2025).

Terkait BUMDes, Endang menjelaskan bahwa penyertaan modal baru dilakukan satu kali pada tahun 2023 sebesar Rp50 juta, dengan bidang usaha simpan pinjam. Namun hingga saat ini BUMDes belum berkembang dan belum menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PADes).
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa program ketahanan pangan seperti penanaman jagung dan pepaya tidak dirasakan manfaatnya oleh warga. " Jadi terkesan bahwa program tersebut hanya lah untuk membuang anggaran saja," ujarnya.

Dua program yang telah dilaksanakan pemerintah Desa Tarogong yang menelan anggaran ratusan juta rupiah, tidak memberikan dampak berkelanjutan bagi warga dan masyarakat sekitar, dan sampai saat ini pun perkembangan BUMDes masih serasa mati suri. 


Meski Ketua BUMDes desa Tarogong lagi berada di kantor desa namun belum di lakukan wawancara karena keadaan mendesak kepentingan lain, hingga berita ini di tayangkan.


(H. Irawan)

Posting Komentar untuk "BUMDes dan Ketahanan Pangan Desa Tarogong Telan Anggaran Hingga Ratusan Juta, Hasil Nya Malah Nihil "

Ads :