JEJAK KRIMINAL.NET,Garut- Pelaksanaan kegiatan BUMDes ketahanan pangan TA 2025 di duga tidak trnsparansi dan tidak jelas, pasal nya anggaran yang di terima ketua BUMDes hanyalah 10 persen saja dari pagu anggaran 60% di tahap satu.
Menurut keterangan dari kaur perencanaan yang bernama Sara, ketika di lakukan wawancara di kantor menjelaskan, tentang pelaksanaan BUMDes dan anggaran yang sudah di transper ke rek BUMDes.
"Anggaran kan sudah di salur kan 108 juta untuk tahap pertama dan bidang nya ke ayam petelur lokasi nya di kampung Pasir Waru Rw 03 pak, nama ketua BUMDes nya Pak Arif Kusyadi", tandas Sara, selasa (05-08-2025).
Sesudah nya awak Media melakukan investigasi kelapangan dan menemui beberapa nara sumber untuk menggali sejumlah infosmasi, namun kejanggalan mulai terendus tentang program Bumdes yang simpang siur, dan tidak transparansi atau keterbukaan publik seperti, anggaran dan nama BUMDes (papan informasi).
Menurut keterangan dari warga yang berada di lokasi, pekerjaan sudah di mulai sejak tiga bulan terakhir, adapun tentang kandang di katakan sudah ada dari sejak tahun 2023.
" Kan ie teh anu dua kelompok, anu bumdes sakelompok eta mah aya kanu dua sasihan lah hayam na teh, tras anu di cepeng na ku pak lurah etamah tos aya satauna duka sabaraha ratus kamariteh, tah anu bumdes ayenamah aya 300 ekor hargina 85 rebu, ie tei total teh duka 700 duka 800 ekor ", katanya.
Menurut warga di sekitar yang tidak mau disebut namanya, program BUMDes ini sempat bermasalah karena ada campur tangan pemerintah desa dalam pengelolaan nya, " kemarin bumdes sempat masalah pak, karena pengelolanya di atur desa, karena ada tuntutan dari ketua ya alhamdulilah sekarang jadi milik warga", ungkap nya.
Secara terpisah ketua BUMDes Arif Kusyadi memberikan penjelasan ketika di konfirmasi lewat aplikasi Whast Ap, tentang pelaksanaan BUMDes di tahun 2025 ini, meski dalam kondisi lama dalam menanggapi, ketua BUMDes akhir nya memberikan jawaban, " Anggaran bumdes 20 % pa, baru pencairan tahap pertama 10%,jadi yang baru dibelanjakn itu 1/2 dari anggaran", kata nya.
Dalam beberapa menit, awak media mencoba klarifikasi tentang pengakuan ketua BUMDes lewat chat WA yang memberikan statemen tentang pelaksanaan BUMDes yang baru di cairkan 10% saja.
"Anggaran DD itu pa BUMDes cuman mendapat kan 20%, dan 20% itu di bagi dua tahap pak, yang pertama 10%, yang kedua 10%, jadi bumdes baru nerima 10% atau 108 juta yang sudah cair, dan itu meliputi seperti pakan, ulet, vitamin, vaksin, sewa kandang, upah kerja dan perbaikan kandang dan sudah di inclaud jadi 108 juta, kalo yang 10% tadi saya salah pak salah menjelaskan", aku nya.
Dalam hal ini, ada sesuatu yang janggal dalam pengakuan ketua BUMDes di awal tentang anggaran yang di terima nya baru 10% dan belanja ayam petelur 300 ekor dengan itungan 85 ribu perekornya, karena kandang ayam sendiri sudah ada semenjak tahun 2023.
Secara terpisah, kepala desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Endang Omardani sebagai direksi BUMDES, sulit untuk di mintai keterangan secara resmi ketika di konfirmasi lewat aplikasi Whast Ap meski sudah beberapa kali di lakukan, padahal hal itu di lakukan awak media agar transparansi terhadap warga desa yang telah memilih nya sebagai kepala desa.
Adapun program BUMDes ketahanan pangan di Wilayah Desa Bagendit untuk kesejahteraan warga di Desa, saat ini diduga dalam kendali kepala desa yang telah memiliki sejumlah ternak ayam di kandang BUMDes.
Hingga berita ini ditayang kan, awak media belum melakukan wawancara kepada BPD desa Bagendit yang menjabat sebagai Pengawas BUMDes, dan akan berlanjut ke kasi PMD Kecamatan Banyuresmi.


.png)
Posting Komentar untuk "BUMDes KETAPANG di Bagendit Di Duga Ikut Campur Tangan Kades Dan Simpang Siur, Kini Jadi Sorotan Warga"