350 Juta Modal BUMDes Sukarame Caringin Garut Jadi Pertanyaan, Kepala Desa, " Itu Bukan Kepemimpinan Saya"




JEJAK KRIMINAL.NET,Garut- Penyertaan modal BUMDes di wilayah desa Sukarame, Kecamatan Caringin Kabupaten Garut, Jawa Barat, memunculkan pertanyaan besar tentang transparansi dan pengelolaan dana desa.


Bendahara Desa Sukarame, Asep Iden
mengakui adanya beberapa kali tentang saluran dana atau penyertaan modal untuk BUMDes sebanyak tiga kali dari sejak tahun 2022 Rp. 30 juta , 2024 Rp. 40 juta hingga di tahun 2025 saat ini untuk program ketahanan pangan sebesar 20% dari penggunaan dana desa(wajib).



Program ketahanan pangan lewat BUMDes TA 2025 yakni memakan anggaran dengan penyertaan modal mencapai Rp 175.800.000, dengan tahap pertama sebesar Rp 100.800.000 dan tahap dua 75.000.000.



"Kalo yang saya tahu sudah tiga kali dari mulai tahun 2022 sampai 2025 pak, nah yang ketahanan pangan program sekarang total anggaran nya itu kurang lebih Rp 250 juta pak, namun baru disalurkan tahap pertama sebesar Rp 100.800 ribu. Dan untuk Pendapatan Asli Desa (PADes) dari BUMDes yang kemarin kemarin masih minim pak", tandas Asep, Rabu (10-09-2025)



Ketua BUMDes Sukarame, Rismawan Haris mengatakan lewat sambungan Whast Ap, ketika di konfirmasi, bahwa BUMDes sendiri baru menerima dua kali penyertaan modal pada tahun 2024 kemarin yakni sebesar Rp 50 juta dan di gunakan untuk perbaikan mesin air minum, mesin gilingan padi, dan juga  pembelian sound system.


" Jadi untuk tahun 2024 kemarin itu BUMDes  mendapat kan modal sebesar Rp 50 juta pak, yang  digunakan untuk perbaikan mesin air minum, mesin gilingan padi, dan pembelian sound system dan itu untuk disewakan pak", kata Rismawan.


Sementara untuk program ketahanan pangan yang  dikelola BUMDes meliputi produksi air mineral, pengadaan ayam pedaging, pembesaran ikan, dan juga lumbung pangan.


Menanggapi hal ini, Kepala Desa Sukarame, Abdul Roni, ketika di hubungi melalui sambungan telepon WhatsApp, membenarkan, adanya penyertaan modal di era ke pemimpinan nya, yaitu dari tahun 2022, 2024, dan sekarang di tahun 2025 yang dialokasikan untuk ketahanan pangan lewat BUMDes.



Namun, ketika disinggung awak media adanya informasi tentang penyertaan modal BUMDes terdahulu yang disebut-sebut mencapai lebih dari Rp 350 juta lebih, kepala desa, Abdul Roni memilih bungkam dan sebut dengan singkat, "Itu bukan di kepemimpinan saya," ujar nya.


Padahal Aset dari BUMDes sendiri patut di serah kan kepada pemerintah desa yang mendirikan BUMDes atau kepada kepengurusan baru serta di lakukan serah terima jabatan yang di hadiri sejumlah pihak di desa, tentu nya penyerahan aset BUMDes bisa terang terangan secara transparan dan akuntabel untuk memastikan bahwa kepentingan desa dan masyarakat desa dapat terlindungi.


Perbedaan data dan kurangnya transparansi dalam pengelolaan dana desa dapat menimbulkan pertanyaan tentang akuntabilitas dan efektivitas BUMDes Sukarame. 


Dengan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, BUMDes Sukarame dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan memastikan bahwa dana desa digunakan untuk kepentingan masyarakat desa dengan sebaik-baik nya.


(HENDRA IRAWAN)

Posting Komentar untuk "350 Juta Modal BUMDes Sukarame Caringin Garut Jadi Pertanyaan, Kepala Desa, " Itu Bukan Kepemimpinan Saya""

Ads :