JEJAK KRIMINAL.NET,Garut- Berawal dari adanya permintaan KTP dengan sikap arogan dari wartawan oleh pihak kepala desa Nyalindung dalam rangka melakukan konfirmasi seputar BUMDes, hal itu memunculkan pertanyaan tentang prosedur dan regulasi yang berlaku di pemerintah desa Nyalindung, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Padahal pemerintah tidak ada regulasi yang mengharuskan wartawan manapun untuk menunjukkan KTP melainkan Kartu Tanda Anggota atau KTA saat melakukan wawancara dengan pejabat desa.
Menunjukkan identitas sebagai wartawan mungkin dapat membantu untuk memverifikasi tujuan tentang kunjungan ke kantor Desa, dan itu wajib di pahami sebagai pemerintah desa apalagi sosok kepemimpinan sebagai kepala desa.
Berlanjut konfirmasi seputar BUMDes di Desa Nyalindung, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut yang telah dibentuk pada tahun 2021 dengan penyertaan modal sebesar Rp 50 juta, pada tahun 2024 untuk usaha penjualan pupuk.
Namun, usaha ini tidak berjalan dan tidak menghasilkan pendapatan asli desa, dan kemungkinan kepala desa sebagai pembina tidak sekritis seperti ke awak media untuk menunjukan sebuah KTP.
Tahun 2025, Program ketahanan pangan yang dikelola BUMDes mengalami kendala dengan dana penyertaan modal sebesar Rp 298.000.000 yang belum direalisasikan karena ketidaksinkronan kepengurusan BUMDes, mungkin juga hal itu tidak ada ketegasan sang kepala desa seperti ke awak media.
"Karena mungkin di kepengurusan BUMDes belum sinkron, daripada direalisasikan belum jelas, takut seperti yang terdahulu, mending mungkin disimpan saja di rekening BUMDes biar aman," ujar Agus.
Hal itu di jelas kan Kepala Desa Nyalindung, Agus Ruspandi dengan kondisi BUMDes saat ini beserta programnya yang bikin awak media terharu, namun dalam hal ini ketua BUMDes yang di kabar kan mantan kepala desa tidak bisa di hubungi karena tidak mempunyai alat komunikasi seperti seluler, adapun ketua BPD belum memberikan tanggapan secara resmi.
HENDRA IRAWAN
.png)
Posting Komentar untuk "BUMDes Dulu Gulung Tikar, Sekarang Belum Terwujud, Ketegasan Kepala Desa Nyalindung Garut Jadi Taruhan"