Merangin Jambi | Jejakkriminal.Net-Terkait Dengan Informasi Penjualan di Atas Harga HET, yang dilakukan oleh Pemilik Pangkalan LPG 3 Kg, milik SARI & MAKMUM yang terletak di Desa Lubuk Napal,Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, Jambi, diminta kepada pihak Pertamina memberikan Sanksi berupa SP dan pengurangan kuota terhadap pangkalan tersebut. (12/5/25).
Sebelumnya pangkalan ini terang terangan menjual tabung Gas Elpiji 3 kg dengan harga 28.000-30.000/ tabung, padahal HET untuk wilayah Kecamatan Tabir adalah Rp. 18.200/tabung.
Mahalnya harga LPG 3 Kg milik pangkalan tersebut di sampaikan oleh salah satu warga setempat, Ia mengatakan, menurutnya hal ini sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat sekitar, dan berdasarkan keterangan dari warga setempat yang membeli tabung gas elpiji di pangkalan milik Sari & Makmun tersebut sangat memberatkan masyarakat yang kurang mampu.
"Ya kami membeli tabung gas elpiji di pangkalan milik Sari & Makmun itu harganya sangat mahal sekali yaitu Rp.30.000, untuk itu kami minta kepada pemerintah untuk turun tangan menindak pangkalan yang nakal, karena kami sangat keberatan dengan harga jual di pangkalan yang begitu mahal, Percuma di Desa kami ada Pengkalan Gas, jika harganya sama saja dengan eceran di toko-toko. Tapi Karena ini kebutuhan, terpaksa harga mahal pun kami beli demi dapur kami bisa berasap,” Terangnya.
Dikatakan sumber, Jika pangkalan tersebut sudah berlangsung lama menjual gas melon tersebut kepada masyarakat dengan harga 28 sampai 30 ribu rupiah per tabung.
“Sudah lama menjual diatas harga HET, tapi aman-aman saja seperti kebal akan hukum,” Ujarnya.
Dengan hal ini, masyarakat meminta pemerintah melakukan pengawasan terhadap pangkalan yang tidak menghiraukan harga HET yang sudah di tentukan oleh pemerintah kususnya pihak Pertamina
“Segera tindak tegas oknum pangkalan nakal tersebut, hal ini akan berimbas kepada kebutuhan masyarakat yang berhak mendapatkan Gas bersubsidi.” pinta warga



.png)
Posting Komentar untuk "Jual LPG 3 Kg Diatas HET, Pangkalan Milik Sari & Makmun di Desa Lubuk Napal Siap-siap Kena Sanksi"