Jejak Kriminal Net-
PALI – Manajemen RSUD H. Anwar Mahakil akhirnya angkat bicara terkait polemik dugaan perilaku tidak etis seorang dokter terhadap pasien yang viral di media sosial dan menimbulkan gelombang kritik dari masyarakat.
Dalam upaya membangun transparansi dan menjaga kepercayaan publik,pihak rumah sakit menggelar konferensi pers pada Rabu (25/6/2025) di ruang pertemuan utama rumah sakit.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Plt. Direktur RSUD Talang Ubi,dr. Davied Arja, didampingi jajaran manajemen seperti Kepala Seksi Keperawatan Vonny Widiastuti, Am.Kep, Kepala Instalasi IGD dr. AH Kuncoro, Sp.B, Humas RSUD Eka Putri Yanti, Am.Keb, serta dokter yang bersangkutan,dr.Fadli,Sejumlah jurnalis dan organisasi media, termasuk Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) PALI Mang Dede, juga turut hadir menyimak pernyataan resmi rumah sakit.
Dalam pernyataan resminya,dr.Davied Arja menyampaikan permintaan maaf atas kejadian yang mencoreng citra pelayanan medis di RSUD H. Anwar Mahakil.
Ia menegaskan bahwa insiden ini menjadi refleksi penting bagi seluruh jajaran tenaga medis untuk membenahi aspek komunikasi interpersonal, khususnya dalam kondisi darurat yang penuh tekanan.
Menanggapi insiden ini, RSUD H.Anwar Mahakil telah memanggil dr.Fadli secara resmi untuk dimintai klarifikasi. Menurut dr. Davied, yang bersangkutan telah mengakui adanya kekhilafan dalam menyampaikan sikap dan tutur kata saat melayani pasien.
Langkah ini dinilai sebagai bentuk tanggung jawab institusi sekaligus upaya membangun budaya pelayanan yang lebih profesional dan manusiawi.
Dalam forum yang sama, Ketua IWO PALI, Mang Dede, turut memberikan pernyataan tegas namun konstruktif. Ia menekankan pentingnya revolusi mental dalam pelayanan rumah sakit.
Senada dengan itu,Bang Akbar, Bendahara IWO yang juga Ketua Koordinator Media Mitra Humas Polres PALI, menilai bahwa insiden ini tidak boleh dilihat hanya sebagai kesalahan individu, tetapi juga sebagai momentum untuk membenahi sistem pelayanan dan lebih meningkatkan sinergitas semua pihak.
Mengakhiri konferensi pers, dr.Davied menegaskan bahwa manajemen RSUD tidak akan mentoleransi bentuk pelayanan yang mencederai martabat pasien.
Ia juga berjanji akan menggandeng organisasi profesi, komunitas jurnalis, serta perwakilan masyarakat sipil dalam forum dialog untuk menyerap aspirasi dan membangun rumah sakit yang lebih humanis dan terpercaya.
Insiden di RSUD H.Anwar Mahakil ini, menjadi pengingat bahwa pelayanan kesehatan bukan semata-mata tentang diagnosis dan terapi, tetapi juga tentang membangun hubungan emosional yang sehat antara penyedia layanan dan penerima manfaat.
Masyarakat PALI kini menanti langkah konkret dari rumah sakit—bukan hanya dalam bentuk pernyataan, tetapi perubahan nyata di lapangan.
"Karena pada akhirnya,rumah sakit bukan hanya tempat menyembuhkan tubuh, tetapi juga merawat harapan." pungkas Ketua IWO PALI.
(HR)


.png)
Posting Komentar untuk "RSUD H, Anwar Mahakil Angkat Bicara Terkait Polemik Perilaku Doktor"