MUBES LPM 2025: DPP LPM Kokoh di Garda Terdepan Meneguhkan Peran Sosial, Ekonomi, UMKM, Politik, dan Amanat UUD 1945




Pontianak —Menjelang Musyawarah Besar (MUBES) LPM 2025, Dewan Pimpinan Pusat Laskar Pemuda Melayu (DPP LPM) kembali menegaskan bahwa eksistensinya di Kalimantan Barat bukan seremonial. LPM hadir sebagai kekuatan nyata yang bekerja di banyak lini: sosial, ekonomi rakyat, pemberdayaan UMKM, stabilitas politik daerah, serta penjaga nilai konstitusi dan marwah UUD 1945.


Di tengah dinamika Kalbar—persoalan pertanahan, meningkatnya penyimpangan sosial, tekanan ekonomi bagi masyarakat kecil, hingga ketegangan politik lokal—DPP LPM berdiri sebagai organisasi yang solid, responsif, dan berpihak kepada rakyat.


Identitas perjuangan itu dirangkum dalam moto warisan para tetua:


“Melintang Patah, Membujur Lalu”


Falsafah Melayu ini bukan sekadar petuah, melainkan identitas perjuangan:


Melintang patah — pantang mundur meski dihadang.


Membujur lalu — terus melangkah menembus rintangan demi kepentingan orang banyak.


Semangat ini menjadi landasan mengapa LPM bukan sekadar bertahan, tetapi memimpin barisan perubahan demi Kalbar yang lebih bermartabat.


TRC, KILL, dan Laskar Pertemuan Melayu Kalbar:


Tiga Pilar Operasional yang Siaga 24 Jam


DPP LPM menegaskan bahwa struktur organisasinya adalah struktur kerja, bukan pajangan semata. Tiga pilar operasional menjadi kekuatan utama di lapangan:


1. TRC – Tim Reaksi Cepat DPP LPM


Selalu hadir di situasi krusial: konflik sosial, keadaan darurat, bantuan kemanusiaan, dan kondisi yang berpotensi mengganggu stabilitas.

TRC dikenal tanggap, profesional, dan berorientasi pada kepentingan rakyat.


2. KILL – Komando Inti Laskar Lapangan


Barisan inti yang memastikan setiap agenda LPM berjalan aman, tertib, dan terhormat.

KILL adalah simbol ketegasan, kedisiplinan, dan marwah LPM.


3. Laskar Pertemuan Melayu Kalbar


Wadah moral dan identitas masyarakat Melayu Kalbar untuk menjaga adat, kehormatan, dan kearifan lokal.

Laskar ini menjadi benteng nilai, memastikan setiap langkah LPM tetap berakar pada kultur Melayu.


Hadi Firmansyah (Adhie Black) Terpilih Secara Aklamasi dalam MUBES LPM 2025


Puncak sidang pleno MUBES LPM 2025 menorehkan momen penting:

Hadi Firmansyah, atau Adhie Black, resmi terpilih sebagai Ketua Umum DPP LPM melalui keputusan aklamasi.


Aklamasi ini menunjukkan bahwa seluruh peserta MUBES memberikan mandat penuh kepada Adhie Black untuk memimpin organisasi ke fase baru:


Memperkuat soliditas internal,


Mengakselerasi gerakan sosial dan UMKM,


Mempertegas posisi politik LPM sebagai penyeimbang demokrasi daerah,


Menjaga marwah Melayu serta nilai kebangsaan sesuai amanat UUD 1945.


Adhie Black dikenal sebagai figur muda Melayu Kalbar yang tegas, moderat, dan berani mengambil sikap ketika menyangkut kepentingan masyarakat. Dengan kepemimpinan ini, LPM memasuki era konsolidasi besar dengan energi baru yang lebih progresif dan modern.


LPM: Pilar Rakyat, Penjaga Keutuhan Bangsa


Menatap periode baru pasca-MUBES, DPP LPM kembali menegaskan komitmennya untuk:


Mendorong UMKM sebagai tulang punggung ekonomi daerah.


Mengawal proses politik agar tetap jujur, bermartabat, dan bebas intervensi.


Menjaga stabilitas sosial demi kenyamanan masyarakat Kalbar.


Menjadi penyeimbang terhadap kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat kecil.


Memperkuat kolaborasi lintas elemen Melayu untuk menjaga identitas dan persatuan.


LPM hadir memastikan pembangunan tidak meninggalkan rakyat bawah dan keadilan menjadi fondasi setiap kebijakan publik.


Menuju Konsolidasi Besar Melayu Kalbar


MUBES LPM 2025 menjadi momentum strategis untuk:


Memperkuat disiplin dan struktur organisasi,


Menyusun gerakan sosial yang lebih konkret,


Meneguhkan kepemimpinan visioner yang siap membawa LPM ke era baru.


Dengan semangat Melintang Patah, Membujur Lalu, LPM menegaskan bahwa tak ada tekanan atau kepentingan sempit mana pun yang dapat menghalangi perjuangan besar demi masa depan Kalbar.


Imbauan Gubernur Kalimantan Barat:


“Jaga Kondusivitas, Jaga Kalbar”


Dalam sambutannya, Gubernur Kalimantan Barat mengajak seluruh elemen masyarakat—termasuk LPM—untuk terus menjaga:


Stabilitas dan keamanan daerah,


Persatuan dan kesatuan,


Keharmonisan sosial di tengah maraknya isu liar media sosial,


Sikap bijaksana dalam menghadapi perbedaan.



Sebagai penutup, Gubernur Kalbar memanjatkan doa Al-Fatihah secara khususan untuk Datok Panglima Besar DPP LPM Kalbar, almarhum Iskandar SH bin Ismail, sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi dan perjuangannya bagi masyarakat Melayu Kalbar.



Tim: HUMAS LPM

Posting Komentar untuk "MUBES LPM 2025: DPP LPM Kokoh di Garda Terdepan Meneguhkan Peran Sosial, Ekonomi, UMKM, Politik, dan Amanat UUD 1945"

Ads :