Sanggau, jejakkriminal.net-
Pembangunan jalan raya Trans Kalimantan sudah lama didambakan oleh masyarakat, khususnya para pelaku usaha yang melintasi jalur tersebut. Jalan ini sangat diidam-idamkan karena menjadi akses utama yang menunjang aktivitas masyarakat dan ekonomi daerah.
Pembangunan jalan Trans Kalimantan ini mencakup wilayah mulai dari Piasak, Kecamatan Tayan Hilir, hingga Toba, Kecamatan Toba, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Pada awalnya, jalan ini hanyalah berupa tanah biasa. Namun karena akses jalan sangat dibutuhkan masyarakat dan pelaku usaha dari berbagai daerah, pemerintah pun membangun jalan tersebut dengan pengaspalan, dengan tujuan agar akses menjadi baik, layak, dan lancar bagi pengguna kendaraan roda dua (R2) dan roda empat (R4).
Namun, setelah jalan ini diaspal, muncul berbagai kejanggalan dan kekhawatiran dari warga pengguna jalan. Beberapa warga mengeluh dan merasa kecewa karena pembangunan jalan yang baru berumur sekitar enam bulan ini sudah mengalami banyak kerusakan. Aspal tampak pecah-pecah dan terdapat banyak lubang, terutama mulai dari Embaloh, Kecamatan Tayan Hilir, hingga yang paling parah di wilayah Toba, Kecamatan Toba Teraju.
Salah satu warga yang berinisial YE menyampaikan kepada awak media bahwa ia merasa sedih melihat kualitas jalan yang baru dibangun namun sudah banyak rusak. Proyek pembangunan ini ditangani oleh PT. Pawan Permai, dengan PPK-nya adalah Ibu Sari.
Menurut sebagian warga, kerusakan jalan kemungkinan disebabkan oleh pengerjaan yang hanya mengejar target waktu dan keterbatasan dana. Hal ini menyebabkan proyek tidak mengikuti standar konstruksi yang baik dan benar. Diduga pula proses pencampuran aspal dan pasir kurang sesuai, sehingga menghasilkan jalan yang retak, berlubang, dan tipis. Warga juga menyoroti kurangnya pengawasan dari pihak pelaksana proyek.
Masyarakat berharap kepada dinas dan instansi terkait, khususnya PU, agar melakukan kontrol ulang terhadap proyek ini. Pemerintah diminta tidak hanya mengejar target proyek semata, tetapi juga memperhatikan kualitas pekerjaan. Ketegasan terhadap kontraktor pelaksana juga sangat diperlukan.
Warga mengkhawatirkan dampak buruk bagi pengguna jalan, terutama kendaraan R2 dan R4. Di musim hujan, lubang-lubang di jalan tertutup air dan menjadi tidak terlihat, yang dapat menyebabkan kecelakaan. Bahkan dilaporkan sudah ada pengguna jalan yang jatuh akibat kondisi jalan yang rusak dan berlubang ini.
Warga juga mengkritik adanya perbaikan jalan yang terkesan asal-asalan dengan tambal sulam yang tidak maksimal. Oleh karena itu, masyarakat berharap agar proyek jalan raya dari Piasak ke Toba Teraju ini ditinjau kembali oleh pemborong, pemerintah, dan stakeholder terkait. Mereka diminta untuk turun langsung ke lapangan untuk mengevaluasi hasil pembangunan.
Jalan raya merupakan urat nadi perekonomian masyarakat dan pelaku usaha. Diharapkan dengan adanya perhatian serius, masyarakat bisa merasa puas, nyaman, dan tidak lagi mempertanyakan kualitas proyek tersebut.
(Kaperwil Alantitus)



.png)
Posting Komentar untuk "Jalan Trans Kalimantan dari Piasak ke Toba Teraju Rusak Parah"