JEJAK KRIMINAL.NET, Garut- Setelah viral nya isu Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes yang diduga terselubung di Wilayah Desa Sukamenak, Kecamatan Wanaraja , Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, kini muncul isu baru. Pengadaan BUMDes TA 2023 dan TA 2025 yang di pihak ketigakan.
Penyertaan modal BUMDes dan Ketahanan pangan atau KETAPANG TA 2025 20% dari pagu anggaran dari Dana Desa atau DD, yang baru satu tahap ini di gelar oleh pemdes Sukamenak. Sebelum nya pun pemerintah desa Sukamenak ini, sudah menyertakan modal BUMDes TA 2023 senilai Rp. 65.000.000 (enam puluh lima juta rupiah), yang membidangi dalam usaha tani.
Hal tersebut di lontarjan Sekdes kepada Jejak Kriminal.Net di rumah nya, minggu (22-06-2025)
" Awal modal 65 juta pak, cuman itu tidak semuanya ke modal ada sebagian di pake untuk sarana pembelian laptop dan printer nan pak sebesar 5 juta, dan sisanya di pakai dalam bidang usaha kerjasama dan pertanian bawang dan jagung", tandas nya.
Namun dalam hal ini, BUMDes yang sudah disertakan modal senilai 65 juta ini, sama persis nya seperti tahun ini yakni 2025, sunyi sepi tidak transparan terhadap warga di desa. Karena berulang ulang tim awak media Jejak Kriminal.Net mempertanyakan seputar BUMDes warga di desa Sukamenak hanya mendapat kan kebingungan semata.
Seperti yang terjadi di masa tahun 2025 ini, lokasi BUMDes yang keberadaan nya tidak di ketahui sejumlah perangkat desa dan masyarakat, ternyata tak jauh keberadaan nya dari kantor desa yakni kurang lebih 150m, di kampung Panyingkiran Rt 04 Rw 05 Desa Sukamenak, Kecamatan Wanaraja.
Sebelum nya kepala desa Sukamenak Osin di dampingi Sekdes menjelas kan kepada awak Media Jejak Kriminal.Net, Minggu (22-06-2025) keberadaan BUMDes sendiri saat ini tengah di kelola warga yang bernama Iat sebagai ketua BUMDes dan Sekretaris bernama Ian sebagai pemilik rongsokan meski ketua BUMDes sampai detik ini tak pernah memberikan kejelasan lewat Whas Ap atau tatap muka prihal anggaran Negara yang sudah di ambil nya.
Lokasi BUMDes sendiri berada di lahan tanah milik pribadi yang bernama Ian yakni pengusaha rongsokan di kampung pangyingkiran tepat nya di belakang gudang rongsokan. Dalam hal ini anggaran BUMDes yang nilai nya RP. 150.000.000 juta lebih ternyata hanya terpampang di baligho proyek hanya Rp. 75.000.000 dan telah di borongkan, hal itu terungkap atas laporan warga desa kepada Jejak Kriminal.Net.
Awal nya, Kepala Desa dan Sekretaris desa tak pernah terbuka atas adanya BUMDes yang di ungkap warga milik seseorang yang bernama Yusup, namun pihak Kepala Desa Osin dan Sekretaris BUMDes Ian menyangkal dan berujung ngaku, bahwa pembangunan Biofox ternak ikan ini telah di pihak ketigakan dengan anggaran yang terpampang Rp. 75.000.000 (tujuh puluh lima juta rupiah) oleh Yusup yang semestinya Rp.150.000.000 (seratus lima puluh juta rupiah).
Menurut keterangan dari warga sekitar, bangunan BIOFLOX ternak ikan, yang terpantau awak media tak ada ikan satupun yang nampak yang berada di belakang rongsokan ini adalah milik sodara Yusuf, " kagungan pak Yusup pak, manawi da tiap dinten ge anjena sok dongkap pa", ujar nya dalam bahasa sunda.
Dalam hal ini, pengurus BUMDes yang bernama Iat sebagai ketua dan sekretaris yang bernama Ian juga pemerintah desa di duga telah melakukan kerjasama dalam pelaksanaan pembangunan BUMDes di pihak ketigakan untuk kepentingan mereka tanpa memikirkan kesejahtera warga di desa.
Alih alih pelaksanaan BUMDes di Desa Sukamenak, SKPD Kecamatan Wanaraja Gagal dalam upaya melakukan pengawasan dan pembinaan yang faktanya, kegiatan BUMDes ini hanya bertujuan untuk kepentingan segelintir para oknum yang merusak kejenjangan warga di desa.


.png)
Posting Komentar untuk "Pantes Terselubung, BUMDes Sukamenak Ternyata Di Borongkan 150 jt jadi 75jt, Pembinaan SKPD Kecamatan Wanaraja Gagal"