NKRI,Jejak Kriminal.Net-Kepemimpinan bukanlah duduk di atas takhta untuk dilayani,melainkan kerendahan hati untuk melayani orang.Seorang pemimpin yang melayani tidak menempatkan dirinya sebagai pusat perhatian,melainkan menjadi fasilitator yang memastikan kebutuhan orang-orang yang dipimpinnya terpenuhi agar mereka bisa tumbuh,berkembang,dan berdaya.Dalam kerangka ini,kepemimpinan bukanlah soal status,melainkan soal tanggung jawab moral,Kamis(28/8/2025).
Jika ditilik lebih dalam,filosofi kepemimpinan yang ditawarkan Greenleaf relevan dengan krisis kepemimpinan di banyak sektor.
Banyak pemimpin jatuh karena gagal memahami bahwa jabatan hanyalah amanah,bukan kesempatan untuk memperkaya diri atau memperbesar gengsi.
Kepemimpinan yang melayani menuntut kesediaan untuk mendengarkan,empati terhadap kesulitan orang lain,serta keberanian mengambil keputusan yang berpihak pada kebaikan bersama,meskipun tidak populer.Dengan cara itu,seorang pemimpin justru membangun otoritas moral yang jauh lebih kokoh daripada kekuasaan formal.
Lebih jauh,kepemimpinan sebagai pelayanan mengandung transformasi spritual dan sosial.Pemimpin bukan lagi sekedar figur yang memberi perintah,tetapi teladan yang memberi inspirasi.
Ia ada di tengah masyarakat bukan untuk menciptakan jarak hierarkis,melainkan untuk meruntuhkan dinding pembatas dan menegakkan keadilan sesuai dengan sila ke lima pancasila.
Ketika pemimpin benar-benar melayani,ia tidak hanya meninggalkan jejak kebijakan,tetapi juga warisan kepercayaan dan cinta dari rakyatnya.
Inilah inti kepemimpinan yang tidak lekang oleh waktu:"Pemimpin besar bukan karena dilayani banyak orang,tetapi karena ia telah melayani dengan segenap jiwa".


.png)
Posting Komentar untuk "PH.Indometro Tebingtinggi,Ferdinan Frinandes Simanjuntak:"Kepemimpinan Adalah Tentang Melayani,Bukan Dilayani""