Minangkabau Bukan Hanya Penyumbang Emas, Tapi Hari Ini Kembali Menyumbangkan Teladan Tentang Bagaimana Berdemonstrasi Tanpa Kekerasan

“Minangkabau Bukan Hanya Penyumbang Emas, Tapi Hari Ini Kembali Menyumbangkan Teladan Tentang Bagaimana Berdemonstrasi Tanpa Kekerasan”

Oleh Firdaus, Walinagari Bukik Batabuah sekaligus Ketua DPD KNPI Kota Bukittinggi

Bukittinggi, - Sejarah mencatat, Minangkabau pernah menyumbangkan 14 kilogram emas pada tahun 1947 untuk membeli pesawat pertama bangsa Indonesia. Itu bukan sekadar harta benda, melainkan simbol pengorbanan demi kejayaan negeri.

Hari ini, Ranah Minang kembali menyumbangkan sesuatu yang tak ternilai: teladan berdemonstrasi tanpa kekerasan.

Demonstrasi yang berlangsung di Sumatera Barat berjalan damai, tanpa anarkis, tanpa jatuh korban, tanpa ada aset negara yang dirusak, apalagi merugikan harta pribadi. Suasana tertib ini semakin kuat karena kehadiran para pemimpin yang turun langsung menemui massa. Wakil Gubernur Sumatera Barat, Bapak Vasko, hadir memberi ketenangan. Wakil Ketua DPRD Provinsi sekaligus Ketua DPD KNPI Sumatera Barat, Nanda Stria, menunjukkan kedekatan dengan aspirasi anak muda. Wali Kota Bukittinggi, Bapak Ramlan Nurmantias, ikut hadir bersama masyarakat, menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak berjarak dengan rakyatnya.

“Kami di Minangkabau percaya, aspirasi rakyat harus lantang disuarakan, tapi marwah dan persatuan bangsa harus tetap dijaga. Perbedaan pandangan politik tidak boleh merobek persaudaraan.”

Falsafah “bulek aia dek pambuluah, bulek kato dek mufakat” kembali hidup di tengah masyarakat. Inilah diplomasi Minang: menyampaikan pendapat dengan berani, namun tetap menjaga martabat.

Generasi muda, niniak mamak, alim ulama, hingga bundo kanduang kompak menjaga marwah. Mereka membuktikan bahwa demokrasi bisa berjalan dengan akal sehat dan hati yang tenang.

Sebagai Walinagari Bukik Batabuah sekaligus Ketua DPD KNPI Kota Bukittinggi, saya melihat ini sebagai momentum penting. “Demonstrasi damai adalah wajah asli demokrasi Indonesia. Minangkabau hari ini memperlihatkan, keberanian menyampaikan aspirasi tidak harus dibayar dengan darah dan air mata.”

Dulu, Minangkabau menyumbangkan emas. Kini, Minangkabau menyumbangkan teladan. Dan semoga teladan ini menginspirasi bangsa Indonesia bahwa demokrasi bisa dijalankan dengan kepala dingin, hati yang tenang, dan marwah yang tetap terjaga.
(Mtj)

Posting Komentar untuk "Minangkabau Bukan Hanya Penyumbang Emas, Tapi Hari Ini Kembali Menyumbangkan Teladan Tentang Bagaimana Berdemonstrasi Tanpa Kekerasan"

Ads :