Dua Kali Sertakan Modal, Hingga Sekarang BUMDes Desa Toblong Masih Belum Maksimal



JEJAK KRIMINAL.NET,Garut-  Penyertaan modal BUMDes di Desa Toblong, Kecamatan Pendey, Kabupaten Garut, Prov. Jawa Barat menjadi perhatian publik, dugaan sementara yaitu karena adanya transparansi alokasi dana dari pemerintah desa terhadap BUMDes sebanyak dua kali selama kepemimpinan Kepala Desa Mumuh Solahudin.



Penyertaan modal ini penting untuk meningkatkan kapasitas BUMDes dalam mengelola usaha dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Dengan adanya peraturan yang jelas, BUMDes dapat memperoleh modal yang diperlukan untuk memulai atau mengembangkan usaha, sehingga meningkatkan pendapatan desa dan menciptakan lapangan kerja warga di desa.




Kepala desa Toblong, Mumuh ,menjelaskan bahwa selama kepemimpinannya ini, BUMDes telah menerima dua kali penyertaan modal. 

 

"Jadi pertama itu di tahun 2022 sebesar Rp50 juta pak, dan peruntukan nya usaha labu madu. Nah lalu tahun ini kembali ada penyertaan modal lagi, sebesar 20% dari dana desa pak, ya untuk ketahanan pangan (Ketapang), dan itu dikelola oleh BUMDes senilai Rp229 juta pak.  Dana itu sesuai dengan pengajuan proposal dari ketua BUMDes nya pak, ya itu untuk penanaman ubi madu dan budidaya ayam petelur pak", ungkap nya, selasa (14-10-2025).



Kepala Desa Toblong, Mumuh, menyatakan bahwa ada penyertaan modal BUMDes sebelum kepemimpinannya, namun tidak ada serah terima aset yang jelas dari kepala desa sebelumnya, sehingga ia kurang mengetahui detail tentang penyertaan modal tersebut.


Terpisah, Ketua BUMDes Toblong, Irfan, membenarkan adanya penyertaan modal tersebut. " Betul pak saya sudah dua kali mendapat penyertaan modal pak, yang pertama itu 50 juta untuk budidaya labu madu, namun modal itu pailit pak," ujarnya, melalui sambungan telepon WhatsApp.


BUMDes Desa Toblong menerima penyertaan modal 20% atau setara sebesar Rp. 230 juta pada tahun 2025 ini sesuai dengan saluran Dana desa, dana tersebuv telah digunakan untuk dua proyek, seperti,  penanaman ubi Cilembu dan ayam petelur.



Hingga saat ini, proyek penanaman ubi Cilembu tersebut telah memiliki cukup luas yakni 2 hektar dan telah berjalan dengan anggaran Rp60 juta.


Dalam hal ini, Irfan menyebutkan bahwa sisa anggaran Rp170 juta (Rp230 juta - Rp60 juta) akan digunakan untuk pengadaan kandang ayam dan ayam petelur, namun proyek tersebut belum berjalan karena adanya kendala.


"Sesuai pengajuan proposal, dana tersebut untuk penanaman ubi Cilembu dan ayam petelur. Yang sudah berjalan baru penanaman ubi Cilembu seluas dua hektar, yang menghabiskan anggaran Rp60 juta," jelasnya, selasa (14-10-2025).


(HENDRA IRAWAN)

Posting Komentar untuk "Dua Kali Sertakan Modal, Hingga Sekarang BUMDes Desa Toblong Masih Belum Maksimal"

Ads :