Wawaykarya, jejakkriminal.net-
Di tengah gembar-gembor program pemerintah pusat untuk mengentaskan kemiskinan, Desa Sidorahayu di Kecamatan Wawaykarya, Lampung Timur, justru menyimpan kisah pilu. Pada Selasa, 25 November 2025, tim media melakukan investigasi sosial dan menemukan bahwa janji kesejahteraan yang digaungkan sejak era Presiden Jokowi hingga kini di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, seolah hanya menjadi fatamorgana bagi warga desa ini.
Dana miliaran rupiah yang dialokasikan untuk program-program unggulan seperti PKH, BPNT, Bansos, Kesra tambahan serta berbagai bantuan dari Dana Desa, tak pernah menyentuh kehidupan mereka. Bantuan beras yang seharusnya menjadi penopang hidup, seakan enggan mampir di desa ini.
Seorang ibu, dengan mata berkaca-kaca, berbisik lirih, "Enam belas tahun saya hidup di Sidorahayu, sepeser pun bantuan belum pernah saya terima. Jangankan dari pusat, dari desa sendiri pun nihil." Nada suaranya bergetar saat melanjutkan, "Tetangga yang hidupnya lebih dari cukup malah sering dapat bantuan. Apalagi kalau punya hubungan dengan perangkat desa, sudah pasti prioritas."
Kecemburuan dan keputusasaan terpancar jelas dari raut wajahnya. Ia dan ratusan warga Sidorahayu lainnya merasa terpinggirkan, terlupakan oleh negara yang seharusnya hadir untuk mereka. Mereka bertanya-tanya, ke mana gerangan aliran dana bantuan itu bermuara?
Harapan mereka kini tertumpu pada Presiden Prabowo Subianto. Mereka memohon agar pemimpin negara ini sudi menengok nasib mereka, dan menindak tegas oknum-oknum yang bermain mata dengan dana bantuan. "Jangan sampai program mulia ini hanya menjadi bancakan keluarga kepala dusun dan ketua RT," ujar seorang tokoh masyarakat dengan nada geram.
Tim media berjanji akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Mereka mendesak pemerintah daerah, dinas sosial, camat, dan bupati Lampung Timur untuk segera turun tangan. "Kami akan terus menyuarakan jeritan warga Sidorahayu sampai bantuan benar-benar tepat sasaran," tegas koordinator tim.
Kisah Sidorahayu adalah tamparan keras bagi wajah birokrasi yang korup dan tidak adil. Ini adalah potret buram dari ketidakmerataan pembangunan yang masih menghantui pelosok negeri. Semoga, dengan adanya perhatian dari berbagai pihak, Sidorahayu bisa segera keluar dari labirin kemiskinan dan ketidakadilan. (TIM PWDPI)




.png)
Posting Komentar untuk " Jeritan Sidorahayu: Ketika Bantuan Negara Hanya Menjadi Mimpi "