Merangin, Jambi | Jejakkriminal.Net-
Dugaan praktik suplai bahan bakar minyak (BBM) industri untuk aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) kembali mencuat di Kabupaten Merangin. Sebuah mobil tangki berkapasitas 5.000 liter milik PT Kerinci Toba Abadi (KTA) terpantau memasuki Desa Muara Kibul, Kecamatan Tabir Barat, pada Sabtu malam (30/11/2025).
Pantauan media ini di lokasi memperlihatkan dengan jelas kendaraan tangki dari arah Kota Jambi menuju desa tersebut sambil membawa minyak industri yang disebut akan digunakan untuk operasional tambang emas ilegal. Informasi itu dikuatkan dari pengakuan sopir mobil, Ninggolan, yang menyebut bahwa minyak tersebut ditujukan kepada seorang warga bernama Hapis.
“Iya bang, ini minyak untuk tambang emas. Kami antar ke Hapis di Desa Kibul,” ungkap sopir kepada wartawan.
Situasi menjadi kian mencurigakan ketika seorang pria yang mengaku sebagai oknum anggota Korem Jambi terlihat ikut mengawal perjalanan mobil tangki itu hingga mendekati wilayah Kibul.
“Kami dari Jambi ngantar minyak ini ke rumah Pak Hapis di Pasar Kibul,” ujarnya ketika ditanya.
Meski keterangan tersebut terdengar jelas, respons dari pihak yang disebut, yaitu Hapis, justru terkesan menghindar. Saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, ia tidak memberikan penjelasan tegas mengenai perannya dalam pengiriman minyak tersebut.
“Tanya saja sama sopir itu Hapis yang mana, dan surat jalannya ke mana,” jawabnya singkat.
Temuan ini menimbulkan gelombang kritik dari masyarakat Merangin. Warga mempertanyakan sikap aparat penegak hukum (APH) yang seolah-olah menutup mata terhadap lalu lintas BBM industri ke daerah yang dikenal sebagai titik aktivitas PETI. Menurut warga, aktivitas mobil tangki sebesar itu tidak mungkin luput dari pantauan aparat jika pengawasan benar-benar dilakukan.
Sejumlah warga yang enggan disebutkan namanya menilai bahwa tindakan APH selama ini lebih banyak berhenti pada retorika, sementara di lapangan praktik PETI dan suplai bahan bakarnya justru semakin terang-terangan.
“Kalau begini terus, masyarakat wajar curiga. Masa mobil tangki besar bisa bolak-balik ke lokasi PETI tanpa ada tindakan? Seolah-olah semua pihak diam,” ucap salah satu warga dengan nada kecewa.
Hingga berita ini diterbitkan, tidak ada keterangan resmi dari kepolisian maupun instansi terkait mengenai pergerakan minyak industri tersebut. Masyarakat berharap APH melakukan tindakan nyata, bukan sekadar imbauan, agar dugaan praktik suplai BBM ke tambang ilegal tidak terus berlangsung dan merusak kepercayaan publik terhadap proses penegakan hukum.



.png)
Posting Komentar untuk "Hapis Diduga Jadi Penerima Minyak Industri untuk PETI: Mobil Tangki PT KTA Masuk Kibul, APH DimintaTangkap Pelaku"