Satma AMPI Madina Soroti Kejanggalan: Dugaan Kelancaran BBM PETI Dibandingkan BBM Masyarakat Umum
Mandailing Natal | jejakkriminal.net
Satma AMPI Mandailing Natal menembuskan peringatan keras terkait kejanggalan besar yang terjadi ditengah kelangkaan BBM yang membuat masyarakat Mandailing Natal sekarat. Pasca bencana yang melanda Sumut, Aceh dan Sumbar, rakyat dipaksa mengantri berjam-jam, menginap di SPBU, bahkan harus membayar BBM hingga Rp35.000–Rp40.000 perliter, namun ironisnya aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di sejumlah kecamatan justru tetap hidup dan lancar tanpa hambatan.
Demikian dikatakan Bendahara Satma AMPI Madina, Muhammad Saleh, kepada Wartawan, kamis (4/12/2025).
Ditegaskannya, bahwa kondisi seperti itu bukan lagi sekadar kejanggalan biasa, tetapi tamparan keras bagi rasa keadilan masyarakat Mandailing Natal.
“Kami menyaksikan sendiri, rakyat susah mendapatkan satu liter BBM. Ada yang pingsan saat mengantri, anak sekolah berjalan kaki, transportasi lumpuh. Tetapi aktivitas PETI tetap mulus. Ini melukai nurani masyarakat", ungkap Saleh.
Ia juga menyoroti munculnya sejumlah figur yang disebut-sebut dalam berbagai video di media sosial terkait aktivitas PETI.
“Yang lebih mengiris hati, figur-figur yang disebut masyarakat seperti Puddin, Pawang, Kepde dan Kholik—yang viral di media sosial—diduga tetap beraktivitas di lokasi tambang emas ilegal. Di saat rakyat menjerit mencari minyak, diduga mereka masih bisa menjalankan alat berat untuk keperluan operasional tambang illegalnya", ucap Saleh.
Saleh menekankan bahwa operasi PETI yang tetap berjalan berarti ada suplai BBM gelap yang masuk ke lokasi tambang.
“Excavator PETI bukan mesin kecil. Mereka membutuhkan pasokan BBM besar setiap hari. Pertanyaannya: ketika rakyat bayar 40 ribu perliter, dari mana PETI mendapat BBM? Ini jelas ada permainan yang harus dibongkar,” tegasnya lagi.
Menurut Satma AMPI, pembiaran ini berpotensi menciptakan opini publik bahwa penegakan hukum di Mandailing Natal tajam ke bawah, tumpul ke atas.
“Rakyat sudah sangat lelah. Ketika masyarakat sekarat mencari BBM, tidak boleh ada aktivitas illegal yang berjalan seperti raja kecil di atas penderitaan rakyat,” ujar Saleh.
Satma AMPI Madina menuntut tindakan cepat, terukur, dan tanpa kompromi dari semua pihak yang berwenang.
“Kami mendesak Pemerintah Daerah, Polri dan TNI untuk menghentikan total aktivitas PETI, menutup jalur distribusi BBM illegal, memeriksa seluruh pihak yang diduga terlibat, dan mengembalikan rasa keadilan masyarakat Mandailing Natal.”
Muhammad Saleh menegaskan bahwa Satma AMPI Madina tidak akan tinggal diam.
“Satma AMPI akan terus mengawal masalah ini sampai tuntas. Tidak boleh ada mafia PETI dan mafia BBM yang dibiarkan hidup nyaman sementara rakyat Mandailing Natal sekarat", Ucapnya. (Martua)



.png)
Posting Komentar untuk "Satma AMPI Madina Soroti Kejanggalan: Dugaan Kelancaran BBM PETI Dibandingkan BBM Masyarakat Umum"