Way kanan, .jejakkriminal.net
Menanggapi viral nya pemberitaan pekerjaan konstruksi Rigid Beton ( pavement) dan protes keras masyarakat Kampung Madang Jaya telah dilakukan musyawarah di balai Kampung Madang Jaya.
Yang dihadiri oleh pihak kepolisian Sektor Polsek Rebang Tangkas selaku pengamanan, bapak Camat Rebang Tangkas sebagai penengah, Anggota DPRD dapil lima Firnando, intel Polres Way Kanan, Dinas PUPR Kabupaten Way Kanan, Konsultan dan pihak Rekanan sebagai Kontraktor.
Dalam musyawarah tersebut, tuntutan masyarakat yang diwakilkan kepada Kepala Kampung Madang Jaya Mat Sudirman menyampaikan keluhan masyarakat. Madang Jaya atas pembangunan infrastruktur yang ada di Kampung Madang Jaya.
1: adalah perbaikan apa yang menjadi tuntutan masyarakat, yang mana pekerjaan tersebut terdapat LC (lean concrete) menggantung
2: base A dan base B yang sangat tipis
Menanggapi keluhan masyarakat tersebut pihak Rekanan bersedia untuk melakukan perbaikan melalui mekanisme groting sesuai dengan tuntutan masyarakat Kampung Madang Jaya yang diwakilkan oleh Kepala Kampung Madang Jaya Mat Sudirman.
Dilain sisi pihak Konsultan pun memberikan statement dan paparan tentang bestek pekerjaan Rigid Beton ( pavement) dalam paparan nya bahwa masalah base hanya memakai base B tidak memakai base A dan besi Tulangan memakai besi 10 besi ulir memakai besi 12 dan besi dowel memakai besi 25 papar nya
Dalam pantauan awak media dilapangan sepulang mengikuti musyawarah dibalai Kampung Madang Jaya.
Membuat kami awak media bertanya tanya kalau hanya memakai batu base B mungkinkah bestek penghamparan batu base B tidak sampai 2 cm kalau penghamparan base B tidak sampai 2 cm maka pengerasan nya tidak akan maksimal karna logika nya ketahanan sebuah kontruksi jalan Rigid Beton adalah kepadatan base B badan jalan sebelum dilakukan pengecoran LC ( lean concrete) maka Rigid akan mudah patah dan ambrol rusak kembali, walaupun menurut keterangan konsultan sudah dilakukan uji laboratorium di Unila Bandar Lampung apa kah mungkin uji laboratorium nya layak untuk dilakukan pengecoran. ( Garis besar dan pertanyaan)
Maka masyarakat kembali bertanya-tanya ada apa sebenarnya antara kontraktor, Dinas PUPR dan Konsultan jangan-jangan ada udang dibalik bakwan. Dalam hasil wawancara dengan masyarakat setelah selesai musyawarah.





.png)
Posting Komentar untuk "Masyarakat Menduga Ada Udang Dibalik Bakwan Antara Kontraktor Konsultan dan Dinas PUPR Way Kanan"