Serang, jejakkriminal.net-
Pemerintah Desa Panosogan, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten, melaksanakan program Ketahanan Pangan (KETAPANG) tahun 2025 melalui budidaya ikan air tawar jenis lele.
Program ini melibatkan pembelian 7.000 ekor ikan lele dari Desa Cimaung, Kecamatan Cikeusal, dengan harga sekitar Rp1.100 per ekor. Bibit yang digunakan merupakan lele ukuran sangkal, bukan bibit kecil dari hasil pembenihan, dengan tujuan meminimalkan tingkat kematian ikan di tahap awal pemeliharaan. Ukuran lele sangkal yang digunakan berkisar antara 7–8 cm.
Menurut keterangan pihak pengelola, masa panen diperkirakan akan dilakukan sekitar 1 bulan setengah ke depan, atau ketika ukuran lele mencapai 8–9 cm. Karena program ini masih dalam tahap awal, sistem pemeliharaan dilakukan menggunakan teknologi bioplok dengan media kolam berdiameter 3 meter berbahan fiber yang dibeli dari daerah Bogor, Jawa Barat.
Rencananya, hasil panen ikan lele akan didistribusikan ke masyarakat sekitar, terutama kepada pedagang pecel lele, rumah makan nasi padang, dan penjual makanan sejenis. Setelah program berjalan lancar, hasil produksi juga akan dipasarkan ke Pasar Induk Rau, Serang.
Untuk mendukung keberhasilan program ini, pemerintah desa juga menyiapkan 8 unit kolam bioplok, masing-masing dengan nilai investasi sekitar Rp8 juta per unit, belum termasuk biaya pemasangan dan material tambahan. Selain itu, dilakukan juga pengeboran sumur senilai Rp7 juta untuk memenuhi kebutuhan air kolam.
Kepala Desa Panosogan, Tusi, bersama Ketua BUMDes, Suryadi, berharap program KETAPANG tahun 2025 ini dapat berjalan lancar dan menjadi contoh pengembangan ekonomi berbasis ketahanan pangan di tingkat desa.
“Semoga program ini bisa mendukung kesejahteraan masyarakat dan sejalan dengan program pemerintah pusat maupun daerah,” ujar Kades Tusi.
(Dosi Sahara)


.png)
Posting Komentar untuk "Program Ketahanan Pangan di Desa Panosogan Dorong Budidaya Ikan Lele Sistem Bioplok"