Tema peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) tahun 2025 Kementerian Kesehatan menetapkan tema nasional peringatan HAS tahun 2025 yaitu “Bersama Hadapi Perubahan: Jaga Keberlanjutan Layanan HIV”
Peringatan tahun 2025 membawa semangat baru dengan tema yang kuat dan logo yang penuh makna, mengajak seluruh dunia untuk bersatu dalam menghadapi tantangan epidemi AIDS yang terus berkembang.
Hari AIDS Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan memperkuat komitmen
bersama dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS.
Peringatan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama lintas sektor dalam pencegahan, pengobatan, serta penghapusan stigma dan diskriminasi terhadap Orang dengan HIV (ODHIV)
Langkah langkah Kabupaten Pacitan yang sudah dilakukan diantaranya :
1. Adanya peraturan daerah nomor 3 tahun 2018 tentang penanggulangan human immunodefeciency virus and acquzres imunologi defeciency virus (HIV AIDS)
2. Skrining pada kelompok beresiko (ibu hamil, calon pengantin, pasien TB, Pasien IMS atau dengan keluhan IMS, Pasien hepatitis, Pasien dengan gejala penurunan kekebalan tubuh (gejala IO), Pasangan ODHA, Warga binaan, Laki-laki seks laki laki (LSL), penjaja seks)
3. Skrining ditempat tempat hiburan rutin dilakukan setiap enam bulan sekali
4. Pendampingan pasien lolos follow up yang dilakukan oleh tim KDS (kelompok dukungan sebaya) tim ini merupakan bagian dari pasien odhiv yang dengan suka rela membantu odhiv baru yang memulai pengobatan dan pendampingan pada pasien lolos follow up.
5. Pemeriksaan viral load pada odhiv yang rutin minum ARV pada bulan ke 6 atau bulan ke-12, setiap 1 tahun sekali dan pada ibu hamil ODHIV meskipun belum mendapatkan pengobatan ARV dengan tujuan untuk memantau keberhasilan pengobatan ARV.
6. Tentunya sosialisasi tentang resiko dan penularan HIV
Mari kita bersama-sama menghadapi perubahan, menjaga keberlanjutan layanan HIV, menghapus stigma, dan memberikan dukungan penuh kepada ODHA.
Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) terjadi pada tahap infeksi yang paling lanjut.
HIV menyerang sel darah putih tubuh hingga melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini membuat penderitanya lebih mudah tertular penyakit seperti tuberkulosis, infeksi, dan beberapa jenis kanker.
HIV menyebar melalui cairan tubuh orang yang terinfeksi, termasuk darah, ASI hingga air mani. HIV tidak menyebar melalui pelukan atau berbagi makanan. HIV juga dapat menyebar dari ibu ke bayinya.
HIV dapat dicegah dan diobati dengan terapi antiretroviral (ART). HIV yang tidak diobati dapat berkembang menjadi AIDS, seringkali setelah bertahun-tahun.
Tahun ini, Hari AIDS Sedunia 2025 mengangkat tema "Overcoming disruption, transforming the AIDS response" yang menyerukan kepemimpinan politik berkelanjutan, kerja sama internasional, dan pendekatan yang berpusat pada hak asasi manusia untuk mengakhiri AIDS pada tahun 2030.
1. Prioritaskan dan integrasikan
Menyederhanakan dan memprioritaskan akses terhadap pencegahan, pengujian, pengobatan HIV;
Memperkuat pengelolaan resistensi obat dan penyakit HIV lanjut; dan
Mengintegrasikan layanan ini dalam pendekatan perawatan kesehatan primer yang mencakup layanan berbasis komunitas yang kuat.
2. Atasi ketidakadilan
Mengakhiri AIDS berarti mengatasi ketimpangan yang menjadi pemicu epidemi ini. Anak-anak, remaja putri, dan perempuan muda menghadapi kerentanan yang lebih tinggi, terutama di seluruh wilayah Afrika. Melindungi hak dan memastikan akses ke layanan bagi semua orang sangat penting untuk menghentikan infeksi baru dan mencapai kesetaraan kesehatan.
3. Skala inovasi
Perjuangan melawan HIV tidak pernah mudah, namun ketahanan dan inovasi terus menentukan responsnya. Di tengah terbatasnya pendanaan global, adanya suntikan enam bulan untuk mencegah HIV, mengingatkan kita bahwa kemajuan terus berlanjut. Dengan komitmen dan kreativitas, kita dapat memastikan bahwa kerja panjang antiretroviral yang menyelamatkan jiwa untuk pencegahan dan pengobatan menjangkau mereka yang paling membutuhkan.
4. Memberdayakan masyarakat
Masyarakat adalah penggerak utama respons HIV. Orang dengan HIV dan mereka yang paling terdampak, membawa wawasan, keberanian, dan inovasi yang dibutuhkan untuk mengatasi tantangan saat ini. Ketika komunitas bergabung dengan pekerja kesehatan, pembuat kebijakan, dan mitra, jalan baru menuju kesuksesan muncul, yang dibangun atas dasar kepercayaan, kesetaraan, dan tujuan bersama.


.png)
Posting Komentar untuk "Hari AIDS Sedunia Kabupaten Pacitan"